NOVEL STORY BY IMAS GUSTINA: Cinta pertama chapter 18

Friday, June 14, 2019

Cinta pertama chapter 18

Chapter 18


Sepertinya aku harus cari cara agar perhatian ian mengarah padaku.tapi mana mungkin dia melihatku disini, sepertinya dia terlalu fokus sama sheila.sebelum aku selesai berfikir cara itu pun terdengar suara klakson mobil yang begitu keras aku yangbterus melamun memikirkan caranya tak mendengar suara klakson itu.
Titt...tit...tiiiiittttttt......
ada mobil melaju dengan kecepatan tinggi di depanku aku yang tak menghindar pun akhirnya mobil itu menyrempetku.
Bruakkk... badanku terkapar di pinggir jalan.
Kenapa mataku jadi gelap. Kenapa terasa darahku mengalir. Dimana ian aku harus cari dia aku gak mau dia berduaan dengan sheila.tapi mataku kenapa mataku jadi gelap.
Aku pun mulai tak sadarkan diri, ian yang mengetahui ada keramain langsung berlari menghampiri tanpa perdulikan sheila di sampingnya.
" ian kamu kemana, kita kan mau makan " ujar sheila
"Kamu makan aja dulu akubada urusan" ujar ian yang berlari menuju kerumunan di sampingnya di berdiri

~○~
Prov ian
Sepertinya ada kecelakaan aku harus pergi lihat. Ntah kenapa aku ingin sekali melihatnya, seakan hatiku tertarik ingin menuju ke kerumunan itu. Aku pun dengan sigap berlari menuju keramaian itu.mencoba bertanya pada orang yang ada di sekitar kejadian.
"Maaf permisi ada apa ya" ujarku
"Ada cewek kesrempet mobil " ujar seorang yang berada di kejadian itu. Aku pun menerobos kerumunan itu.betapa terkejutnya melihat seseorang yang aku wanita yang ku cintai berlimangan darah dan tak sadarkan diri di depanku.
"Keyla bangun!!"ujarnya dengan penuh kawatir padaku.
"Aku mohon bangun key!!!" Tak sadar aku pun meneteskan airmata. tetesan airmata itu mengenai pipinya.ku peluk dia erat.
"Key kamu harus bertahan aku akan membawamu ke rumah sakit" ujar ku dengan mengangkat keyla menuju ke mobil.
"Minggir kalian " ujarku pada kerumunan itu.
"Ian key kenapa dia" ujar sheila
" kamu yang nyetir mobil aku sama keyla di belakang.buruan!!" Ujarku dengan penuh kawatir.
" baiklah". Ujar sheila yang langsung masuk ke dalam mobil
Terdengar dari jauh terlihat rayan dan siska yang  berlari mendekat ke arahku
"Apa yang terjadi" ujar rayan
" nanti aku beri tau sekarang kalian ikuti aku ke rumah sakit" ujar ian 
" baiklah" ujar siska dan rayan 
Kita pun pergi menuju ke rumah sakit terdekat.

~○~
Sesampai di rumah sakit.
"Suster!! Cepat tolong dia" ujar ian berjalan sambil menggendongku masuk ke dalam rumah sakit.
"Baik" ujar suster dengan membawa key masuk ke dalam ruang ICU.
" semoga kamu gak papa key" ujarku penuh dengan kekawatiran.aku terus berjalan mondar mandir depan ruang ICU berharap dokter cepat keluar dengan membawa kabar baik.
" ian gimana keadaan keyla, dia baik baik saja kan" ujar siska dengan berlari menuju ke arahku penuh kecemasan terhadap sahabatnya itu.
" ian lebih baik kita pulang kan disini ada rayan" ujar sheila
" kamu lebih baik pulang duluan.apa kamu gak lihat dia lagi berbaring di sana kamu tau gak betapa kawatirnya aku melihat dia seperti itu.Kamu lebih baik pulang sekarang" ujarku dengan nada penuh emosi pada sheila.

" dia tu cuma pura pura kamu aja yang tertipu sama dia ian lebih baik kita jalan berdua" ujar sheila memaksaku pergi
Plaakkkk..... sebuah tangan melayang tepat di pipi kiri sheila.
" jaga ya mulutmu dasar cewek murahan, kamu lihat dia begitu lemah di sana kamu kira dia pura pura" ujar siska sambil memdorongnya tepat di pintu ruang ICU.
" kamu lebih baik pergi dari sini atau aku akan suruh orang buwat usir kamu dan antar kamu pulang ke kotamu" ujarku penuh emosi 
"Rayan lebih baik kamu antar dia pulang, kamu bawa mobilku" ujarku
" gak usah aku bisa pulang sendiri" ujar sheila dengan penuh rasa marah. Dan mulai melangkahkan kakinya pergi dengan terus dia pegang pipinya yang memerah.
Tak berapa lama pun dokter keluar dari ruang ICU.
"Dok gimana ke adaanya?ujarku
"Dia baik baik saja hanya ada benturan kecil di kepala yang membuat dia tak sadarkan diri.Disini siapa yang bernama ian?" Kata dokter
"Saya dok" ujarku
" dia terus panggil nama kamu, lebih baik kamu temenin dia agar dia cepat sadar." Ujar dokter
" baik dok" ujarku yang langsung masuk ke dalam ruang ICU.

Aku pun duduk di sampingnya dan pegang erat tangan kanannya merasakan betapa dingin tangan ini. Ku bepai rambut panjangya ku cium lebut keningnya. "Kamu tau gak key Rasanya sangat menyakitkan melihatmu bebaring tak sadarkan diri disini.kamu cepat sembuh aku janji gak akan ninggalin kamu key aku akan terus berada di sisimu selalu ada buwatmu.
Soal hubunganmu dengan brayen ntah seperti apa aku tak perduli aku tetap tak bisa melupakanmu key.ku mohon cepat sadar" ujarku.
Aku pun duduk terus menggenggam tanganya dan ku letakkan kepalaku di samping di ranjangnya dengan tetap memegang tanganya.ku cium lembut terus tangannya.
"Ku mohon cepat sadar key. Izinkan ku menebus kesalahanku" ujarku sambil mencium tangannya lagi.Tanpa ku sadari keyla meneteskan air mata dengan mata masih terpejam,dia belum juga sadarkan diri.
Ku yangbterus menunggunya sadar pun tertidur lelap di sampingnya dengan posisi tetap duduk di tempatku dan masih megang erat tangan lembutnya.

~○~
Back keyla
Keesikan harinya Mulai ku buka mata perlahan ku mulai tersadar. Melihat ian yang tertidur pulas memegang erat tanganku.ku pun duduk dan melihat dari dekat mukanya yang begitu imut saat tertidur.ku coba memegang hidung mancungnya.dia yang kaget pun terbangun dari tidurnya
" kamu apa apaan sii" ujar ian yang terbangun dan menatapku kaget.
" keyla!! Kamu sudah bangun"  ujar ian yang langsung memelukku erat.
" syukurlah kamu baik baik saja.aku kawatir banget sama kamu" ujar ian yang masih memelukku erat hingga ku sulit bernafas.
" udah udah tolong lepasin aku gak bisa nafas ian" ujarku mencoba melepas pelukanya
" maaf maaf aku terlalu senang tadi key" ujar ian
Ke menoleh kanan kiri tak ada satu orang lain pun di kamar ini hanya ada ian. Ntah di mana siska kemana dia gak kesini sii.dan ku coba amati lagi kayaknya ada seseorang lagi yang aku lupa.
"Oya...!! Dimana sheila bukannya kamu sama dia" ujarku sambil pasang muka cemberut di hadapan ian.ian sepertinya menyadari aku gak terlalu suka dengan sheila.
" dia udah pergi, ntah dia pergi kemana." ujar ian dengan menatap mataku dan tersenyum kepadaku
"Kamu pasti cemburu ya aku sama sheila.muka di tekuk gitu terus" ujar ian
"Kamu kan suka sama sheila dia kan cantik" ujarku
Dia pun tersenyum di ulurkan tangan memegang dagu ku diangkatnya daguku ke atas hingga mata kita saling tertuju. Dia menatapku dan tersenyum lembut padaku mebalas pertanyaanku.
" kamu tau gak aku tu sudah punya tunangan yang paling cantik.gak ada perempuan cantik lainya selain tunanganku" ujar ian sambil mencubit ke dua pipiku
" sakit tau " ujarku.
Aku pun mulai tersenyum mendengar ucapan yang dia bilang tadi.semoga apa yang dia ucapkan tulus dari hatinya.




To Be Continue


No comments:

NOVEL ROMANTIS