Chapter 15
Malam ini kenapa begitu banyak bintang tapi mengapa tampak sangat gelap di mataku.dan Kenapa ku dan dia tak bisa merasakan sedikit kebahagian sejenak berdua.ntah sampai kapan akan terus seperti ini. Dan sekarang aku sendiri lagi disini selalu merenung sendiri. namun sekarang aku Dikelilingi banyak bunga yang indah. Tapi ntah kenapa tak terasa indah lagi sekarang.apa mungkin karena hatiku tak seindah dulu lagi, dan cerita cintaku tak seindah kenangan lalu. Semua sudah berubah ntah sejak kapan atau sejak kehadirannya kini semua jadi beda tak seperti dulu.
Sheila!!Nama yang begitu indah dan cantik seperti orangnya gak mungkin ian gak tertarik sama sekali.apalagi sheila juga sudah dekat dengan semua keluarga ian sampai kedatangannya di sambut begitu antusias oleh mereka semua.
Ku di sini aja ian juga gak menyadari kan kalau aku pergi dari sana. Dia sudah lupa kalau tadi dia sama aku. Sudah hampir satu jam aku menunggu di luar merenung sendiri dengan menatap langit yang di hiasi beribu bintang yang melihat ke arahku seakan mereka menyadari kegundahan hatiku.
~Prov ian
"Shel kamu gak mau makan ini, ini kan masakan kesukaanmu" ujar ian
"Kamu masih aja ingat ian kalau ini masakan kesukaanku" jawab sheila
"Oya kamu juga harus makan ini juga ya" sheila
"Baiklah, kamu kalau makan tu pelan pelan kenapa samapi bisa tertinggal di sini" ujarku
ku ambil sisa nasi di dekat bibir sheila ku coba mengambilnya hingga wajah kita begitu dekat. kita pun saling bertatapan.
namun akhirnya ku pun mulai menghindah kembali duduk dengan semula. dan berfikir kenapa sepertinya ada yang kurang ya aku coba tengok mereka semua makan sambil berfikir apa yang kurang ya.semua terasa lengkap di keluarga ini.
"Ian kamu kenapa ada masalah, ini minum untukkmu" ujar sheila sambil menyodorkan minum ke arahku
Belum sempat aku jawab pertanyaaan sheila aku teringat key. Iya tadi bukanya aku sama key, sekarang dia dimana kok aku gak melihatnya daei tadi. Bego banget si aku kenapa gak kepikiran dari tadi pasti sekarang dia marah sama aku. Aku harus cari pikirkan cara tuk pergi dari sini cari key. tapi semoga juga sheila gak kecewa aku tinggal.
"Shel aku pergi dulu ya ada urusan bentar nanti aku temenin kamu lagi" ujarku dengan nada terburu buru, berdiri dari tempat duduk
Aku pun pergi ninggalin semua keluarga di meja makan termasuk juga sheila. Sekarang key pasti marah sama aku dia pasti salah paham aku harus segera cari dia. Kenapa tadi aku bisa lupa si sama keyla. Kenapa juga aku gak sadar dari tadi sama sheila gak tau kalau key sudah pergi. apa mungkin dia cemburu sama aku dan sheila kayaknya aku harus segera jelaskan sesuatu ke key somoga dia gak salah paham sama aku.
~Back keyla
"Udah 1 jam lebih ternyata ian masih belom datang mungkin lebih baik aku pergi aja dari sini" ujarku
Ku pun beranjak berdiri dari tempat dudukku. Mulai ku langkahkan kaki ku namun terdengar suara memanggilku.
"Key!!"
Ku menoleh ke belakang berharap suara itu adalah ian tapi apa yang ku dapat ternyata harapanku pupus dia bukan ian, dia sosok cowok lain di belakangku yang ku kenal. Berharap ian yang datang namun ternyata dia. Hmz tapi mungkin ian lagi sibuk sama sheila ngapain aku berharap dia yang datang.
"Key itu bener kamu kan" ujarnya
" brayen!! Kenapa kamu juga disini" tanyaku
" aku bosen di dalam ingin keluar aja cari pemandangan malam." Ujar brayen
Dia aja bosen di dalam tapi ian semangat banget temenin sheila sebenarnya mereka berdua ada hubungan apa.
" oya kenapa kamu gak ke dalam tadi malah pergi gitu aja" ujar brayen
" gak papa aku ingin di luar aja takutnya ganggu acara kalian makan malam sama sheila" ujarku
" ngapain kamu gak ganggu kok bagaimana kalau aku temenin kamu masuk ke dalam jangan anggap di sini tempat asing kelak ini juga rumah kamu juga sama ian, ayo masuk ke dalam kamu belom makan kan dari tadi, di sana banyak makanan kok. Jangan berfikir macam macam tentang aku, aku gini karna kamu kelak jadi kakak iparku kan. Kalau kamu masih merasa sendiri aku pasti gak akan biarkan kamu ngerasa sendiri.lagian juga sheila cuma tamu bukan apa apa kamu kan yang akan jadi pemilik rumah ini juga" ujar brayen sambil mengulurkan tangannya
Ku pun tersenyum dengan kata katanya seandainya ian yang berbicara gini padaku.sambil menggelengkan kepala.kenapa aku jadi berharap yang gak mungkin sii.
Aku pun terima uluran tangan brayen dan melangkah masuk.di setiap langkahku brayen terus ngajak ngobrol aku dan selalu meggang erat tanganku
"Jangan takut kamu disinu bukan tamu tenang aja kamu juga nyonya disini" ujarnya
"Iya makasih, tapi apa gak papa aku masuk ian aja gak nyuruh aku masuk, dia malah sibuk sendiri sama sheila kan pastinya" ujarku
" kamu cemburu sama mereka, mending kamu tunjukin ke dia kalau kamu baik baik saja key. Masak kamu kalah sama sheila kalau kamu pergi ninggalin ian sama sheila berarti kamu kasih ruang banyak tuk mereka berduaan, kamu harus tetap pertahanin cintamu kalau memang kamu suka sama ian . Jangan tiba tiba lari pergi gitu aja, sama saja kamu nyerah gitu. perjuangin cintamu" ujar brayen
benar juga kata brayen kenapa aku harus pergi tadi sama aja aku nyerahin ian ke sheila. aku harus kembali buktikan. gak boleh kayak gini terus.
" jangan anggap kamu ngerasa kesepian nanti ada aku yang selalu ada buwat kamu key, jangan pernah seperti itu lagi kalau kamu ngerasa sendiri kamu kan bisa cari aku dan cerita masalahmu ke aku jangan di pendam sendiri nanti malah bikin sakit hati" ujar brayen
~○~
Ku berjalan menuju ruang makan, ku coba mencari ian dengan pandanganku di ruang makan. tak terlihat ian duduk di sana hanya sheila dan keluarga ian serta omma.
"Hey brayen!! Key!! Sini makan bareng" ujar sheila
Keluarga ian dan omma menoleh ke arah kita.
" kalian gak sama ian tadi" ujar omma
" emang ian kemana omma " tanyaku
"Tadi ian pergi katanya ada urusan bentar" jawab omma
Sebenarnya dia pergi kemana dan kenapa dia pergi gak mencariku dari tadi,apa memang dia benar benar lupa sama aku.
Terus ngapain aku berjam jam dandan untuk kencan sama dia agar tampil baik di depannya namun hasilnya kayak gini.aku harus jadi orang ke 2 di depan mereka.
"Kalian berdua sini duduk makan dulu sampai kapan kalian berdiri terus" ujar omma
"Iya omma" ujar ku
Aku dan brayen berjalan menuju tempat duduk kosong di sebelah sheila . Namun tak segera ngambil makan kita hanya terdiam saling menatap ntah apa yang ingin di bicarakan brayen padaku.apa mungkin dia tau perasaanku sedang gundah.
"Kenapa kalian tetap diam, ini ayo makan" ujar sheila dengan mengambilkan nasi serta lauk untukku
" baiklah aku makan, tapi kamu apa gak makan"ujarku mencoba baik pada sheila agar tak menimbulkan salah paham di keluarga ini. Aku tau semua disini sayang sama sheila kalau aku cari gara gara pasti mereka semua marah berbalik membenciku. Aku harus tetap tenangkan suasana. Harus coba lebih tahan hati .
"Oya ian tadi bilang ke kamu gak mau kemana" ujar sheila
Gimana aku jawabnya kalau aku bilang "gak" dia pasti semakin memanfaatkan keadaan dan pasti mengira aku lagi berantem sama ian. Aku harus cepat berfikir.agar dia tak curiga padaku.
"Di bilang aku cuma pergi sebentar ada urusan dengan temanya kayaknya urusan penting dia terburu buru tadi" ujarku dengan menatap brayen agar tidak berbicara apa apa.brayen seakan mengerti kode yang aku berikan dia tetap diam dan makan sambil melihat ku dan sheila berbicara .
" tapi kenapa kamu tadi tanya omma ian kemana" ujarnya
Kenapa aku merasa sheila semakin memojokkanku ya.kayaknya dia ada maksud tertentu bertanya padaku. aku harus tetap tenang dan jangan sampai kebawa emosi.
" ou tadi aku kira omma tau dia ada urusan apa" ujarku
"Ya udah kamu lanjut makan dulu aja key" ujar sheila
" baiklah" ujarku
" oya nanti kamu pulang di antar brayen, cewek gak boleh pulang malam sendirian. Berubung ian masih ada urusan kamu di antar brayen dulu" kata omma
"Baik omma" ujarku dengan tersenyum pada omma agar omma gak curiga kegundahan hatiku
"Brayen kamu harus antar tunangan kakak kamu sampai rumahnya, dia kan juga akan jadi kakak iparmu nanti"ujar omma
" siap omma, pasti aku akan antar kakak ipar sampai dengan selamat tanpa lecet sedikitpun" ujar brayen dengan senyum senang
Kita sumua pun asyik ngobrol sampai lupa sudah jam 11 malam.namun ian juga tak kunjung tiba ntah di mana dia.
~○~
PROV IAN
Key sebenarnya kamu dimana? kenapa dari tadi aku cari kamu sepanjang jalan gak ada. ku coba datang Ke rumahmu tapi kata pelayan kamu belum pulang sebenarnya dimana kamu key.
Coba hubungi kamu hp kamu gak aktif dari tadi. Jangan bikin aku khawatir seperti ini.
apa ku coba hubungi siska aja siapa tau dia sama key.
tutt...tutt...
"hallo" ujar siska
"ka kamu sama key gak?"ujarku
"bukanya dia sama kamu kenapa kamu malah tanya ke aku"ujar siska
" gini key tadi dia pergi ntah kemana dan sekarang aku lagi cari dia"
"sebenarnya kalian ada apa, key pergi pasti ada sesuatu yang nyakitin hatinya gak mungkin key pergi gitu aja.sampai aku tau kamu nyakitin dia aku sebagai sahabat key gak akan tinggal diam sahabat aku di sakiti gitu aja" ujar siska dan langsung menutup telfonya
key kemana kamu, maaf mungkin tadi aku terlalu sibuk sama sheila.Bentar kenapa aku gak kepikiran tanya pelayan di rumahku si. Kan setiap sudut rruangan dan arah keluar gerbang ada cctv juga kenapa gak kepikiran dari tadi.ku pun memutuskan memutar balik mobil untuk kembali ke rumah dengan kecepatan tinggi.mulai ku bejalan menuju ke ruang cctv, ku lihat setiap detail rekaman cctv selama 2 jam tadi. Kalau memang dia keluar dari rumah pasti akan terlihat di luar.ku coba lihat satu persatu rekaman cctv yang ada di monitor, membuatku terkejut seketika apa yang aku lihat.
ternyata dari tadi ia di taman bunga duduk sendirian, mungkin apa aku yang salah tadi biarin dia sendiri , kenapa aku gak ingat kalau dia pasti jalan jalan di sekitar rumah gak mungkin pulang duluan.terus ku lihat rekaman itu sampai satu jam lebih dia masih di situ dan ku melihat kenyataan yang beda ternyata brayen ada di sana apa mungkin mereka bertemu di taman karna aku gak mungkin cari dia di taman mmdia tau kalau aku alergi sama bunga.ternyata itu sebab kamu pergi key diam diam kamu bertemu sama brayen. Kalau memang itu maumu baiklah key. Ku coba tuk iklhaskan semua semoga kalian bisa bahagia. aku kira itu semua salahku namun ternyata kamu juga begitu di belakangku.
krekk...
terdengar pintu terbuka, ku pun langsung menoleh ke belakang.
"sheila!!" ujarku
"ian ternyata kamu disini, kamu coba lihat apa" ujar sheila dengan berjalan mendekat ke arahku
"bukanya itu tunangan kamu, kenapa dia berduaan di taman sama brayen.apa mungkin mereka ada hubungan khusus.mereka begitu mesra berdua seperti sepasang kekasih dan juga tadi brayen juga dengan senangnya nganterin key pulang" ujar sheila
"key di antar sama brayen? dengan nada keras
,maaf aku harus pergi dulu. lebih baik sekarang kamu tidur lagian juga udah malam" ujarku
ku pun membalikkan badan dan melangkah pergi, sheila tiba tiba memelukku dari belakang.
" ian jangan pergi aku tau kamu terluka jangan sembunyiin semua dari aku kita kan teman,kalau ada masalah di hatimu cerita ke aku" ujar sheila
" aku pun melepaskan tangan sheila dari pinggangku dan mulai ku tatap matanya .
"shel mungkin suatu hari aku akan cerita tapi sekarang izinkan aku sendiri dulu,aku mau nenangin pikiran ku" ujarku
"baiklah " ujar sheila dengan langsung sigap mencium bibirku dengan lembut. ku pun melepaskan ciumannya dan pergi ninggalin dia tanpa sepatah kata pun.
"waktu liburan sekolah nanti aku akan ajak kamu pergi liburan kamu harus ikut ya" ujar sheila dengan berteriak ke arahku yang mulai menjauh.
ku pun mendengar ucapanya namun tetap berjalan pergi tanpa menjawabnya.
semua sekarang beda ntah aku akan bisa menerima kenyataan atau tidak .mungkin semua akan berubah di makan waktu. cinta dan sayang pun juga akan berubah, apa mungkin aku juga harus bisa bahagia meskipun tanpanya, apa munkin aku terima tawaran sheila untuk ngilangin kegundahan hatiku.
Malam ini kenapa begitu banyak bintang tapi mengapa tampak sangat gelap di mataku.dan Kenapa ku dan dia tak bisa merasakan sedikit kebahagian sejenak berdua.ntah sampai kapan akan terus seperti ini. Dan sekarang aku sendiri lagi disini selalu merenung sendiri. namun sekarang aku Dikelilingi banyak bunga yang indah. Tapi ntah kenapa tak terasa indah lagi sekarang.apa mungkin karena hatiku tak seindah dulu lagi, dan cerita cintaku tak seindah kenangan lalu. Semua sudah berubah ntah sejak kapan atau sejak kehadirannya kini semua jadi beda tak seperti dulu.
Sheila!!Nama yang begitu indah dan cantik seperti orangnya gak mungkin ian gak tertarik sama sekali.apalagi sheila juga sudah dekat dengan semua keluarga ian sampai kedatangannya di sambut begitu antusias oleh mereka semua.
Ku di sini aja ian juga gak menyadari kan kalau aku pergi dari sana. Dia sudah lupa kalau tadi dia sama aku. Sudah hampir satu jam aku menunggu di luar merenung sendiri dengan menatap langit yang di hiasi beribu bintang yang melihat ke arahku seakan mereka menyadari kegundahan hatiku.
~Prov ian
"Shel kamu gak mau makan ini, ini kan masakan kesukaanmu" ujar ian
"Kamu masih aja ingat ian kalau ini masakan kesukaanku" jawab sheila
"Oya kamu juga harus makan ini juga ya" sheila
"Baiklah, kamu kalau makan tu pelan pelan kenapa samapi bisa tertinggal di sini" ujarku
ku ambil sisa nasi di dekat bibir sheila ku coba mengambilnya hingga wajah kita begitu dekat. kita pun saling bertatapan.
namun akhirnya ku pun mulai menghindah kembali duduk dengan semula. dan berfikir kenapa sepertinya ada yang kurang ya aku coba tengok mereka semua makan sambil berfikir apa yang kurang ya.semua terasa lengkap di keluarga ini.
"Ian kamu kenapa ada masalah, ini minum untukkmu" ujar sheila sambil menyodorkan minum ke arahku
Belum sempat aku jawab pertanyaaan sheila aku teringat key. Iya tadi bukanya aku sama key, sekarang dia dimana kok aku gak melihatnya daei tadi. Bego banget si aku kenapa gak kepikiran dari tadi pasti sekarang dia marah sama aku. Aku harus cari pikirkan cara tuk pergi dari sini cari key. tapi semoga juga sheila gak kecewa aku tinggal.
"Shel aku pergi dulu ya ada urusan bentar nanti aku temenin kamu lagi" ujarku dengan nada terburu buru, berdiri dari tempat duduk
Aku pun pergi ninggalin semua keluarga di meja makan termasuk juga sheila. Sekarang key pasti marah sama aku dia pasti salah paham aku harus segera cari dia. Kenapa tadi aku bisa lupa si sama keyla. Kenapa juga aku gak sadar dari tadi sama sheila gak tau kalau key sudah pergi. apa mungkin dia cemburu sama aku dan sheila kayaknya aku harus segera jelaskan sesuatu ke key somoga dia gak salah paham sama aku.
~Back keyla
"Udah 1 jam lebih ternyata ian masih belom datang mungkin lebih baik aku pergi aja dari sini" ujarku
Ku pun beranjak berdiri dari tempat dudukku. Mulai ku langkahkan kaki ku namun terdengar suara memanggilku.
"Key!!"
Ku menoleh ke belakang berharap suara itu adalah ian tapi apa yang ku dapat ternyata harapanku pupus dia bukan ian, dia sosok cowok lain di belakangku yang ku kenal. Berharap ian yang datang namun ternyata dia. Hmz tapi mungkin ian lagi sibuk sama sheila ngapain aku berharap dia yang datang.
"Key itu bener kamu kan" ujarnya
" brayen!! Kenapa kamu juga disini" tanyaku
" aku bosen di dalam ingin keluar aja cari pemandangan malam." Ujar brayen
Dia aja bosen di dalam tapi ian semangat banget temenin sheila sebenarnya mereka berdua ada hubungan apa.
" oya kenapa kamu gak ke dalam tadi malah pergi gitu aja" ujar brayen
" gak papa aku ingin di luar aja takutnya ganggu acara kalian makan malam sama sheila" ujarku
" ngapain kamu gak ganggu kok bagaimana kalau aku temenin kamu masuk ke dalam jangan anggap di sini tempat asing kelak ini juga rumah kamu juga sama ian, ayo masuk ke dalam kamu belom makan kan dari tadi, di sana banyak makanan kok. Jangan berfikir macam macam tentang aku, aku gini karna kamu kelak jadi kakak iparku kan. Kalau kamu masih merasa sendiri aku pasti gak akan biarkan kamu ngerasa sendiri.lagian juga sheila cuma tamu bukan apa apa kamu kan yang akan jadi pemilik rumah ini juga" ujar brayen sambil mengulurkan tangannya
Ku pun tersenyum dengan kata katanya seandainya ian yang berbicara gini padaku.sambil menggelengkan kepala.kenapa aku jadi berharap yang gak mungkin sii.
Aku pun terima uluran tangan brayen dan melangkah masuk.di setiap langkahku brayen terus ngajak ngobrol aku dan selalu meggang erat tanganku
"Jangan takut kamu disinu bukan tamu tenang aja kamu juga nyonya disini" ujarnya
"Iya makasih, tapi apa gak papa aku masuk ian aja gak nyuruh aku masuk, dia malah sibuk sendiri sama sheila kan pastinya" ujarku
" kamu cemburu sama mereka, mending kamu tunjukin ke dia kalau kamu baik baik saja key. Masak kamu kalah sama sheila kalau kamu pergi ninggalin ian sama sheila berarti kamu kasih ruang banyak tuk mereka berduaan, kamu harus tetap pertahanin cintamu kalau memang kamu suka sama ian . Jangan tiba tiba lari pergi gitu aja, sama saja kamu nyerah gitu. perjuangin cintamu" ujar brayen
benar juga kata brayen kenapa aku harus pergi tadi sama aja aku nyerahin ian ke sheila. aku harus kembali buktikan. gak boleh kayak gini terus.
" jangan anggap kamu ngerasa kesepian nanti ada aku yang selalu ada buwat kamu key, jangan pernah seperti itu lagi kalau kamu ngerasa sendiri kamu kan bisa cari aku dan cerita masalahmu ke aku jangan di pendam sendiri nanti malah bikin sakit hati" ujar brayen
~○~
Ku berjalan menuju ruang makan, ku coba mencari ian dengan pandanganku di ruang makan. tak terlihat ian duduk di sana hanya sheila dan keluarga ian serta omma.
"Hey brayen!! Key!! Sini makan bareng" ujar sheila
Keluarga ian dan omma menoleh ke arah kita.
" kalian gak sama ian tadi" ujar omma
" emang ian kemana omma " tanyaku
"Tadi ian pergi katanya ada urusan bentar" jawab omma
Sebenarnya dia pergi kemana dan kenapa dia pergi gak mencariku dari tadi,apa memang dia benar benar lupa sama aku.
Terus ngapain aku berjam jam dandan untuk kencan sama dia agar tampil baik di depannya namun hasilnya kayak gini.aku harus jadi orang ke 2 di depan mereka.
"Kalian berdua sini duduk makan dulu sampai kapan kalian berdiri terus" ujar omma
"Iya omma" ujar ku
Aku dan brayen berjalan menuju tempat duduk kosong di sebelah sheila . Namun tak segera ngambil makan kita hanya terdiam saling menatap ntah apa yang ingin di bicarakan brayen padaku.apa mungkin dia tau perasaanku sedang gundah.
"Kenapa kalian tetap diam, ini ayo makan" ujar sheila dengan mengambilkan nasi serta lauk untukku
" baiklah aku makan, tapi kamu apa gak makan"ujarku mencoba baik pada sheila agar tak menimbulkan salah paham di keluarga ini. Aku tau semua disini sayang sama sheila kalau aku cari gara gara pasti mereka semua marah berbalik membenciku. Aku harus tetap tenangkan suasana. Harus coba lebih tahan hati .
"Oya ian tadi bilang ke kamu gak mau kemana" ujar sheila
Gimana aku jawabnya kalau aku bilang "gak" dia pasti semakin memanfaatkan keadaan dan pasti mengira aku lagi berantem sama ian. Aku harus cepat berfikir.agar dia tak curiga padaku.
"Di bilang aku cuma pergi sebentar ada urusan dengan temanya kayaknya urusan penting dia terburu buru tadi" ujarku dengan menatap brayen agar tidak berbicara apa apa.brayen seakan mengerti kode yang aku berikan dia tetap diam dan makan sambil melihat ku dan sheila berbicara .
" tapi kenapa kamu tadi tanya omma ian kemana" ujarnya
Kenapa aku merasa sheila semakin memojokkanku ya.kayaknya dia ada maksud tertentu bertanya padaku. aku harus tetap tenang dan jangan sampai kebawa emosi.
" ou tadi aku kira omma tau dia ada urusan apa" ujarku
"Ya udah kamu lanjut makan dulu aja key" ujar sheila
" baiklah" ujarku
" oya nanti kamu pulang di antar brayen, cewek gak boleh pulang malam sendirian. Berubung ian masih ada urusan kamu di antar brayen dulu" kata omma
"Baik omma" ujarku dengan tersenyum pada omma agar omma gak curiga kegundahan hatiku
"Brayen kamu harus antar tunangan kakak kamu sampai rumahnya, dia kan juga akan jadi kakak iparmu nanti"ujar omma
" siap omma, pasti aku akan antar kakak ipar sampai dengan selamat tanpa lecet sedikitpun" ujar brayen dengan senyum senang
Kita sumua pun asyik ngobrol sampai lupa sudah jam 11 malam.namun ian juga tak kunjung tiba ntah di mana dia.
~○~
PROV IAN
Key sebenarnya kamu dimana? kenapa dari tadi aku cari kamu sepanjang jalan gak ada. ku coba datang Ke rumahmu tapi kata pelayan kamu belum pulang sebenarnya dimana kamu key.
Coba hubungi kamu hp kamu gak aktif dari tadi. Jangan bikin aku khawatir seperti ini.
apa ku coba hubungi siska aja siapa tau dia sama key.
tutt...tutt...
"hallo" ujar siska
"ka kamu sama key gak?"ujarku
"bukanya dia sama kamu kenapa kamu malah tanya ke aku"ujar siska
" gini key tadi dia pergi ntah kemana dan sekarang aku lagi cari dia"
"sebenarnya kalian ada apa, key pergi pasti ada sesuatu yang nyakitin hatinya gak mungkin key pergi gitu aja.sampai aku tau kamu nyakitin dia aku sebagai sahabat key gak akan tinggal diam sahabat aku di sakiti gitu aja" ujar siska dan langsung menutup telfonya
key kemana kamu, maaf mungkin tadi aku terlalu sibuk sama sheila.Bentar kenapa aku gak kepikiran tanya pelayan di rumahku si. Kan setiap sudut rruangan dan arah keluar gerbang ada cctv juga kenapa gak kepikiran dari tadi.ku pun memutuskan memutar balik mobil untuk kembali ke rumah dengan kecepatan tinggi.mulai ku bejalan menuju ke ruang cctv, ku lihat setiap detail rekaman cctv selama 2 jam tadi. Kalau memang dia keluar dari rumah pasti akan terlihat di luar.ku coba lihat satu persatu rekaman cctv yang ada di monitor, membuatku terkejut seketika apa yang aku lihat.
ternyata dari tadi ia di taman bunga duduk sendirian, mungkin apa aku yang salah tadi biarin dia sendiri , kenapa aku gak ingat kalau dia pasti jalan jalan di sekitar rumah gak mungkin pulang duluan.terus ku lihat rekaman itu sampai satu jam lebih dia masih di situ dan ku melihat kenyataan yang beda ternyata brayen ada di sana apa mungkin mereka bertemu di taman karna aku gak mungkin cari dia di taman mmdia tau kalau aku alergi sama bunga.ternyata itu sebab kamu pergi key diam diam kamu bertemu sama brayen. Kalau memang itu maumu baiklah key. Ku coba tuk iklhaskan semua semoga kalian bisa bahagia. aku kira itu semua salahku namun ternyata kamu juga begitu di belakangku.
krekk...
terdengar pintu terbuka, ku pun langsung menoleh ke belakang.
"sheila!!" ujarku
"ian ternyata kamu disini, kamu coba lihat apa" ujar sheila dengan berjalan mendekat ke arahku
"bukanya itu tunangan kamu, kenapa dia berduaan di taman sama brayen.apa mungkin mereka ada hubungan khusus.mereka begitu mesra berdua seperti sepasang kekasih dan juga tadi brayen juga dengan senangnya nganterin key pulang" ujar sheila
"key di antar sama brayen? dengan nada keras
,maaf aku harus pergi dulu. lebih baik sekarang kamu tidur lagian juga udah malam" ujarku
ku pun membalikkan badan dan melangkah pergi, sheila tiba tiba memelukku dari belakang.
" ian jangan pergi aku tau kamu terluka jangan sembunyiin semua dari aku kita kan teman,kalau ada masalah di hatimu cerita ke aku" ujar sheila
" aku pun melepaskan tangan sheila dari pinggangku dan mulai ku tatap matanya .
"shel mungkin suatu hari aku akan cerita tapi sekarang izinkan aku sendiri dulu,aku mau nenangin pikiran ku" ujarku
"baiklah " ujar sheila dengan langsung sigap mencium bibirku dengan lembut. ku pun melepaskan ciumannya dan pergi ninggalin dia tanpa sepatah kata pun.
"waktu liburan sekolah nanti aku akan ajak kamu pergi liburan kamu harus ikut ya" ujar sheila dengan berteriak ke arahku yang mulai menjauh.
ku pun mendengar ucapanya namun tetap berjalan pergi tanpa menjawabnya.
semua sekarang beda ntah aku akan bisa menerima kenyataan atau tidak .mungkin semua akan berubah di makan waktu. cinta dan sayang pun juga akan berubah, apa mungkin aku juga harus bisa bahagia meskipun tanpanya, apa munkin aku terima tawaran sheila untuk ngilangin kegundahan hatiku.
To Be Continue
No comments:
Post a Comment