NOVEL STORY BY IMAS GUSTINA: Cinta pertama chapter 27

Sunday, July 21, 2019

Cinta pertama chapter 27


Malam yang begitu indah sudah terlewatkan. Ku sambut pagi dengan senyuman ku lihat sinar matahari yang mulai menyorot ke kamarku. Teringat di otakku.kejadian malam tadi yang membuatku seperti mimpi.
Hari ini hari sekolah ku terakhir, hari libur sekolah sudah mulai di depan mata.
Ku beranjak dari kamar tidurku. Ku lihat siska yang masih tidur ter balut selimut tebal di sampingkku. Mulai terlintas di otakku terfikir saat nanti aku harus pergi ninggalin kota ini.
"Saat pergi nanti apa aku bisa seperti ini lagi. Apa aku bisa berpisah dengan 2 orang yang paling aku sayang. siska dan ian apa sanggup aku pergi tanpa mereka nanti" (dalam hati)
Ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi. Tanpa membangunkan siska yang masih tertidur pulas.

~○~
10 menit kemudian. Ku buka pintu kamar mandi, berjalan keluar dengan rambut yang masih basah.ku lihat siska yang masih terbaring pulas di ranjangku.

"Ka ada rayan, cepat bangun" ujarku
Siska pun beranjak dari kamar tidur dengan mata yang masih mengantuk. Dengan nada panik mencari rayan " dimana rayan? Dimana? "
Aku menahan tawa melihat tingkahnya yang begitu konyol." Gak ada" ujarku .
Dengan muka cemberut bibir mungilnya di tekuk
" keyla awas ya kamu"  siska.
" salah siapa udah Tau sinar matahari udah muncul malah tidur pulas gitu. Kamu mau ketemu rayan gak nanti buruan mandi. Keburu telat sekolah, hari ini kan hari terakhir sekolah mulai besok kita libur panjang" ujarku mendorong punggung siska dengan ke dua tanganku menuju kamar mandi.

Siska menekuk mukanya, menahan tangis sambil berkata," tapi apa kamu juga jadi pergi key, apa gak bisa di batalin rencanamu"
Ku pegang pundak siska, " udah jangan sedih meski kita jauh aku gak akan pernah lupa sama sahabat terbaikku. Lagian kamu juga kan mau nyusul aku nanti kuliah disana. Entah nanti aku pergi ke new york atau landon aku akan selalu kabari kamu" keyla.

Siska berjalan mendekat memelukku erat.
"Kamu harus selalu ingat aku ya, jangan cari sahabat lain. Pasti gak ada sahabat sebaik aku nanti" siska.
Ku lepaskan pelukan siska perlahan." udah buruan mandi, aku tunggu di ruang makan" keyla.
" baiklah" ujar siska yang mulai menutup pintu kamar mandi.
Ku Beranjak turun menuju ruang makan.

~○~
Ku berjalan perlahan menuju meja makan, terlihat berbagai macam makanan, buah buahan dan dua gelas susu juga sudah tersedia di meja. Ku tarik ke belakang kursi di sampingku. Ku buka piring yang tengkurap di depanku, dan mulai ku ambil posisi duduk senyaman mungkin.

"Bi orang tuaku apa udah berangkat kerja" tanya keyla
" udah non baru aja berangkat, sepertinya buru buru. Nyonya dan tuan juga belom sempat makan" jawab pelayan keyla
" ya udah bi, aya bi nanti kalau aku pergi jaga siska ya biar dia tinggal di sini sama bibi samapi lulus sekolah nanti."
" emangnya non mau kemana, apa non juga ikut tuan ke landon" tanya pelayan
" iya bi.Jaga rahasia ya jangan beri tau ian kalau dia maen kesini". Ujarku
" baik non, kalau gitu bibik pergi dulu" jawab pelayan keyla.
" baik tolong panggilkan siska dulu bi di kamar suruh cepat turun". Ujarku

○ 20 menit kemudian
Siska terburu buru turun menuju ke meja makan.
"Ayo berangkat sudah telat nii" ujar siska
" kamu makan dulu, atau kamu bawa bekal buwat kamu nanti" ujarku
" gak usah ayo berangkat" jawab siska. di tarik tangan kiriku.
" bii yolong cepat bikin bekal 1 buat siska" ujarku dengan nada teriak.
" baik non" ujar pelayan keyla
"Udah kamu minum ni susu dulu. Udah di siapin sama bibi kamu harus minum"  ujarku.
" baiklah" siska

Di ambil gelas yang ada di meja, di minum perlahan hingga sisa setetes susu di gelas. Di letakkan kembali gelas letaknya semula. Dan mulai beranjak pergi.
" udah selesai ayo berangkat" siska
" baiklah" ujarku berjalan mengikuti siska.
Ku ambil mobil di garasi.
Terlihat pelayanku berlari ke arahku." Non bekalnya " teriak pelayan keyla.
" oya bi. Makasih ya" ujarku.
"Ni bawa buwat kamu entar"
Ku langkahkan kaki masuk ke dalam mobilku. Perlahan tancap gas pergi keluar dari dari rumah.
" semoga kita gak telat nanti" ujarku

~○~
Prov ian
"Apa keyla dan siska masih tidur jam siegini belum berangkat juga. Apa ku coba telfon dia aja"
Ku ambil hp di saku. Mencari nama keyla di hp mencoba memanggil. " kenapa gak di angkat juga. Yadah lah mungkin dia di jalan" ujarku.
"Ian kamu gak tau mertuamu di sekolahan tu di ruang kepala sekolah" ujar gian berjalan menuju tempatku berdiri di depan pintu kelasku.
" emangnya ada apa" ujarku dengan nada panik.
telitas di fikiranku keadaan keyla. (Dalam hati)" apa terjadi sesuatu sama keyla"
" lebih baik kamu ke sana sekarang" ujar gian
Tanpa menjawab ku langsung berlari menuju ke ruang kepala sekolah.
" kamu mau kemana, kenapa panik gitu " tanya rayan yang melihatku lari.
" ech kamu apa terjadi sesuatu sama keyla, kenapa orang tuanya ke ruang kepala sekolah".
Tanyaku
Rayan hanya tersenyum tipis melihatku.
" kamu terlalu kawatir banget sama keyla, siska bilang dia lagi di jalan sekarang sama keyla.kamu tenang aja jangan terlalu kawatir" . Ujar rayan
" terus orang tua keyla kesini ada apa" ujarku.
"Lebih baik kita kesana cari tau" jawab rayan
Kita pun berjalan menuju ruang kepala sekolah.

Back keyla

" hey kalian mau kemana" teriak keyla berjalan ke arah ian dan rayan.
" kalian baru datang, aku kira kalian gak sekolah tadi. Kamu ikut aku bentar key" ian menarik tanganku berjalan pergi dari rayan dan siska.
" kita mau ke mana?". Tanyaku
" nanti kamu juga tau" ujar ian.
Tak sadar tali sepatu kiriku lepas dan ke injak kaki kanan membuat ku terjatuh tersungkur di lantai.
"Aw!!" Keyla
" key. Kamu gak papa" ian dengan nada panik jongkok di depanku
" gak papa kok,makanya kamu pelan pelan kalau jalan" ujar keyla
" baiklah!! (Tersenyum lembut pada keyla) Tali sepatumu lepas ternyata" ujar ian. Di pegangnya sepatu di kaki kiriku, pelahan dia mengikat kembali tali sepatuku. Tanpa menolak Ku hanya menatapnya.
"Udah !!sekarang kamu mau jalan sendiri atau aku gendong belakang" ujar ian.
"Aku bisa jalan sendiri " ujar keyla, mencoba berdiri perlahan namun kakinya terasa sakit. Membuat ia tak bisa berdiri. Ian yang melihat keyla merasa sakit di jongkokkan badan menghadap depan " udah kamu naik, aku akan gendong kamu" ian.
Aku yang semula menolak ajakan ian kini tanpa menjawab sepatah kata pun. Mulai ku naikan badanku di atas punggung ian. Ku peluk leher ian.  DIa perlahan berdiri dan berjalan menuju suatu tempat.Semua mata tertuju pada kita di setiap kita melangkah.
"Mereka benar benar serasi ya" ujar salah satu anak yang melihat kita

" mereka kan udah tunangan kan, jedi bebas lah bertingkah giman pun" saut yang lain.
Tanpa menhiraukan kata orang lain ian terus berjalan menuju suatu tempat jauh di belakang sekolah.
"Sudah sampai" ujar ian
Mataku terkejut melihat di depan mataku begitu banyak tanaman berbagai macam bunga yang indah dengan berbagai jenis kupu kupu yang berterbangan. Semua bunga ini terawat dan gak ku sangka ada taman bunga yang indah ini jauh di belakang sekolah ternyata.
" bagus sekali" ujarku. Menyodorkan tanganku ke depan ada sebuah kupu kupu yang hinggap di jari manisku.
" kupu kupu ini cantik" ujarku.
" seperti kamu" ujar ian
" apaan si ian!!" Ujarku
Ian hanya diam, berjalan menuju tempat duduk di tengah taman bunga yang indah. Di samping air terjun buatan yang tak kalah indah juga.
Di letakkan ku di atas tempat duduk panjang di tengah taman.
" semua ini milik siapa" tanyaku . Dengan pandangan mengarah di setiap sudut taman.
" ini tu taman rayan dan brayen mereka yang buat taman indah ini. Dan baru kali ini aku kesini, karena alergiku pada bunga aku terus menghidari bunga namun entah kenapa alergi itu hilang bila dekat kamu sekarang. Mungkin kamu penawarnya" ujar ian.
"Kamu diam dulu" ujar ian. Ia berlutut di depanku, di lepaskan sepatu kiriku,Perlahan menyetuh kaki kiriku.


Krek..krekk..
"Achh kamu matahin kakiku" ujarku melepas pegangan tangan ian di kakiku.
"Coba kamu berdiri dulu" ujar ian.
" gak mau, kakiku jadi patah kan tadi suaranya seperti patah gitu".ujarku. mulai ku tekuk bibir mungilku. Ku palingkan wajahku, mataku tertuju ke air terjun buatan di depan kataku tanpa sadar aku pun berdiri berjalan pergi. Langkahku pun terhenti teringat sesuatu.
" kakiku ternyata gak patah" ku pegang kaki kiriku. ku pun loncat loncat mencoba kakiku benar sembuh atau patah. Ku coba jalan ke depan balik lagi ke belakang.ku coba bolak balik hingga 3x. Ku sentuh kaki kiriku (dalam hati) "ternyata kakiku gak papa" .
Ian hanya tersenyum menahan tawa melihat tingkahku.
"Gimana patah gak" ujar ian. Yang masih menahan tawanya.

~○~
Tanpa menjawab sepatahpun.ku pun berjalan pergi menuju air terjun buatan di depanku.
"Key kamu kemana, ?? Kamu gak ucapin terima kasih ke aku?" Teriak ian
Tanpa menjawab aku duduk di pinggir air terjun. Ku lepas ke dua sepatu. Ku masukan ke dua kakiku ke pinggiran kolam dari air terjun buatan.ku duduk di pinggiran memainkan air dengan mengayuhkan kakiku, terlihat banyak ikan warna warni di kolam. Ian berjalan mendekat ke arahku, melepas ke dua sepatunya dan mulai duduk di sampingku, memasukan kakinya juga ke kolam.terlintas di pikiranku mencoba menjahilinya ku ayunkan kakiku cepat hingga air mengarah ke atas mengenai ian. Ku hanya tersenyum menahan tawa melihatnya basah.
Ian menoleh ke arahku, melihatku dengan tatapan tajam seperti mau menerkamku.
" maaf !!" Ujarku  tersenyum tipis dengan menatap ke dua matanya.
"Awas ya!!" Ujar ian. Di ambilnya air dengan tangan kanannya di siram ke arahku beruntun. Dengan tersenyum melihatku menutup mukaku dengan ke dua tanganku.
" udah udah ian" ujarku. Meronta dengan ke dua tanganku. Ian terus menyiramku tanpa henti , ku yang terus meronta dengan ke dua tanganku. Tak sadar Badanku mulai miring ke kolam. Ku tarik tangan ian membuat kita terjebur ke kolam bersama.
Aku mencoba menjahili ian lagi, kolam yang gak terlalu dalam hanya sebahu orang dewasa ini.ku tenggelamkan badanku ke tengah kolam hingga tak telihat daei permukaan.
"Key kamu dimana" teriak ian dengan nada panik mencariku.aku hanya diam.
"Key!! Maafin aku" ujar ian yang mulai panik mencariku. Mulai dia berenang ke pinggir kolam tak melihatku. Merasa kasihan melihat ian sudah mulai putus asa. Ku muncul dari tengah kolam.
"Yayyy aku disini!!" Ujarku yang muncul dari bawah air di tengah kolam.
Ian yang semula panik, berubah ekpresi wajahnya menjadi cemberut. Berjalan mendekatiku yang berada di tengah kolam.
"Puas Kamu bikin aku kawatir" ujar ian dengan muka cemberut. Yang terus berjalan perlahan di antara air mendekatiku.
"Maaf udah bikin kamu kawatir" jawabku. Ku tekuk bibir mungilku. Dia yang berada tepat di depanku menatap mataku. Ku yang takut tak berani menatap matanya. Di dekatkan mukanya tepat depanku.Di cium lembut pipi kiriku,ku pegang pipiku dan tersenyum tipis merasakannya.
tanpa bicara dia menggendongku dengan ke 2 tangannya ,melangkahkan kaki pergi ke pinggiran kolam.
"Kamu gak boleh terlalu lama di dalam kolam, entar kamu sakit lagi kan aku jadi repot" ujar ian
" jadi kamu gak mau rawat aku kalau sakit" tanya keyla. Di tekuknya bibir mungilnya kembali. Kali ini aku benar benar marah.
" gitu aja udah ngambek, kan aku cuma bercanda" ujar ian.
"Kalau kamu sakit, aku jadi ngerasa bersalah gak bisa jagain kamu dengan benar" ujar ian.
Tanpa menjawab aku hanya tersenyum mendengar kata kata ian.






To Be Continue

No comments:

NOVEL ROMANTIS