NOVEL STORY BY IMAS GUSTINA: Cinta pertama chapter 26

Sunday, July 21, 2019

Cinta pertama chapter 26

Aku hanya menggukkan kepala tanda aku setuju ikut dengannya. tanpa menjawab sepatah kata ian pun memegang tanganku erat berjalan menuju pelampung yang emang sudah di siapkan dari tadi. Terlihat  pelampung karet angsa pink raksasa di pinggir kolam renang. Mulai ku langkahkan kakiku duduk di pelampung. Ian yang masih mengenggam tanganku ikut duduk di sampingku.  Di dayung pelan pelampung itu dengan tangan kirinya  ke tengah kolam yang sudah di kelilingi cahaya lilin yang indah.

Ian menatap mataku,Di pegang eratnya ke dua tanganku. Ian mulai mendekatkan tatapannya ingin menciumku. Namun terhenti terdengar suara dari pinggir kolam " ehem ehem." Papaku
Aku yang semula menutup mataku membuka mata kembali, dan ian hanya tersenyum tipis padaku.
" ingat ya ada kita di sini jangan berbuat macam macam" teriak papaku di pinggir kolam. Kita berdua saling tatap muka dan tersenyum bersama.
"Lain kali aja kalau gak ada orang tuamu" bisik ian
Ku palingkan wajahku ke kanan " gak mau " ujarku.
"Oya keburu malam sekarang kamu pilih salah satu di cahaya lilin yang mengapung ini yang menurutmu paling terang dan paling bagus" ujar ian
Aku pun duduk dan memilih cahaya lilin yang paling bagus dan terang dari cahaya lilin yang lain ku angkat dengan ke dua tanganku,beranjak berdiri kembali. ku tunjukan ke ian yang ku bawa. " ini menurutku paling terang". Ujarku

Ian tersenyum padaku  "ternyata memang benar tebakanmu, sekarang ulurkan tangan kananmu" ujar ian
Tanpa ragu ku ulurkan tangan kananku ke depan ian, di ambil sesuatu yang ada di samping lilin itu, ternyata sudah ada cincin di samping lilin itu tanpa aku sadari dari tadi.
Di pakaikan cincin ke jari manisku. Dengan tatapan terkejut melihatnya, belum sempat ian bicara.ku peluk ian sangat erat, ku cium kening ian dengan penuh bahagia " terima kasih ian".
"Iya tapi jangan peluk aku seperti itu nanti kalau kita nyebur ke kolam gimana"  ujar ian melepas pelukanku perlahan.
Aku yang terlalu senang tak menyadari pelukan bahagiaku membuat pelampung oleng perlahan.
Dengan senyum tipis ke ian " iya, maaf lupa kalau di atas pelampung kita" ujarku.
Orang tua ku rayan dan siska pun tersenyum melihatku sudah kembali bahagia.

"Bentar kamu tutup mata dulu aku masih ada kejutan lagi untukmu, yang udah aku siapkan sejak kemarin  " ujar ian
"Baiklah" ujarku.
Ku tutup mata bulatku perlahan. Ian membuka kotak merah kecil di angkatnya sebuah kalung hati. Di pakaikan perlahan kalung itu di leherku.
dengan memegang kalung yang terpasang di leherku.
"Ini ??" Belum sempat aku meneruskan ucapanku di tutup mulutku dengan jari kelingkingnya.
"Udah jangan bicara dulu, sekarang kamu buka mata" ujar ian
Ku buka perlahan mataku, ku raba kalung yang terpasang di leherku. Ku lihat kalung berlian putih. "Bagus banget makasih ian", ujarku
entah kenapa air mata kebahagiaan ku menetes mengiringi kebahagiaan kecilku bersama ian ini.
Di usap perlahan air mata di pipiku dengan ke dua tangannya, dengan berkata " kamu kenapa nangis,   harusnya kamu bahagia melihat ini semua. Kali ini ikatan pertunangan kita benar resmi. setelah kuliah aku akan menikah denganmu. Kamu masih setia menungguku sampai selesai kuliah nanti kan?? kita akan terhalang jarak waktu 5 tahun lagi untuk menikah nanti" di peluk perlahan tubuhku.
Ku lepaskan perlahan pelukannya, " seandainya 5 tahun ke depan kita gak pernah bertemu sama sekali dan kita juga tidak pernah berhubungan lagi apa kamu masih setia dengan janjimu" 

" kita tak pernah bertemu selama 10 tahun pun aku masih setia menunggumu teman masa kecilku. Hanya 5 tahun bukan suatu yang sulit untukku. Yang penting kita saling percaya satu sama lain . Jangan sampai kita terbuai godaan dari keindahan lain" ujar ian padaku.

"Iya pasti itu, maafin aku soal tadi ian " ujarku yang masih meneteskan air mata.
" udah, gak perlu kamu buang air matamu percuma  sekarang kita nikmati semua ini jangan ada pikiran tentang tadi lagi.simpan saja air matamu ini" ujar ian
Sampai larut malam kita semua menikmati acara ini mamaku yang ternyata sudah persiapkan makanan spesial dari tadi. Di letakkan di meja di luar taman rumahku dengan pemandangan langit yang indah. rumput  dan bunga yang mengelilingi taman.
Kita semua menikmati pesta kecil di rumahku. Dia akhirinya pesta kecilku dan ian dengan makan bersama di taman dengan pemandangan malam yang indah. Acara yang begitu mendadak namun begitu bahagia.
Malam yang begitu indah sudah terlewatkan. Ku sambut pagi dengan senyuman ku lihat sinar matahari yang mulai menyorot ke kamarku. Teringat di otakku.kejadian malam tadi yang membuatku seperti mimpi.
Hari ini hari sekolah ku terakhir, hari libur sekolah sudah mulai di depan mata.
Ku beranjak dari kamar tidurku. Ku lihat siska yang masih tidur ter balut selimut tebal di sampingkku. Mulai terlintas di otakku terfikir saat nanti aku harus pergi ninggalin kota ini.
"Saat pergi nanti apa aku bisa seperti ini lagi. Apa aku bisa berpisah dengan 2 orang yang paling aku sayang. siska dan ian apa sanggup aku pergi tanpa mereka nanti" (dalam hati)
Ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi. Tanpa membangunkan siska yang masih tertidur pulas.

~○~
10 menit kemudian. Ku buka pintu kamar mandi, berjalan keluar dengan rambut yang masih basah.ku lihat siska yang masih terbaring pulas di ranjangku.

"Ka ada rayan, cepat bangun" ujarku
Siska pun beranjak dari kamar tidur dengan mata yang masih mengantuk. Dengan nada panik mencari rayan " dimana rayan? Dimana? "
Aku menahan tawa melihat tingkahnya yang begitu konyol." Gak ada" ujarku .
Dengan muka cemberut bibir mungilnya di tekuk
" keyla awas ya kamu"  siska.
" salah siapa udah Tau sinar matahari udah muncul malah tidur pulas gitu. Kamu mau ketemu rayan gak nanti buruan mandi. Keburu telat sekolah, hari ini kan hari terakhir sekolah mulai besok kita libur panjang" ujarku mendorong punggung siska dengan ke dua tanganku menuju kamar mandi.

Siska menekuk mukanya, menahan tangis sambil berkata," tapi apa kamu juga jadi pergi key, apa gak bisa di batalin rencanamu"
Ku pegang pundak siska, " udah jangan sedih meski kita jauh aku gak akan pernah lupa sama sahabat terbaikku. Lagian kamu juga kan mau nyusul aku nanti kuliah disana. Entah nanti aku pergi ke new york atau landon aku akan selalu kabari kamu" keyla.

Siska berjalan mendekat memelukku erat.
"Kamu harus selalu ingat aku ya, jangan cari sahabat lain. Pasti gak ada sahabat sebaik aku nanti" siska.
Ku lepaskan pelukan siska perlahan." udah buruan mandi, aku tunggu di ruang makan" keyla.
" baiklah" ujar siska yang mulai menutup pintu kamar mandi.
Ku Beranjak turun menuju ruang makan.

~○~
Ku berjalan perlahan menuju meja makan, terlihat berbagai macam makanan, buah buahan dan dua gelas susu juga sudah tersedia di meja. Ku tarik ke belakang kursi di sampingku. Ku buka piring yang tengkurap di depanku, dan mulai ku ambil posisi duduk senyaman mungkin.

"Bi orang tuaku apa udah berangkat kerja" tanya keyla
" udah non baru aja berangkat, sepertinya buru buru. Nyonya dan tuan juga belom sempat makan" jawab pelayan keyla
" ya udah bi, aya bi nanti kalau aku pergi jaga siska ya biar dia tinggal di sini sama bibi samapi lulus sekolah nanti."
" emangnya non mau kemana, apa non juga ikut tuan ke landon" tanya pelayan
" iya bi.Jaga rahasia ya jangan beri tau ian kalau dia maen kesini". Ujarku
" baik non, kalau gitu bibik pergi dulu" jawab pelayan keyla.
" baik tolong panggilkan siska dulu bi di kamar suruh cepat turun". Ujarku

○ 20 menit kemudian
Siska terburu buru turun menuju ke meja makan.
"Ayo berangkat sudah telat nii" ujar siska
" kamu makan dulu, atau kamu bawa bekal buwat kamu nanti" ujarku
" gak usah ayo berangkat" jawab siska. di tarik tangan kiriku.
" bii yolong cepat bikin bekal 1 buat siska" ujarku dengan nada teriak.
" baik non" ujar pelayan keyla
"Udah kamu minum ni susu dulu. Udah di siapin sama bibi kamu harus minum"  ujarku.
" baiklah" siska

Di ambil gelas yang ada di meja, di minum perlahan hingga sisa setetes susu di gelas. Di letakkan kembali gelas letaknya semula. Dan mulai beranjak pergi.
" udah selesai ayo berangkat" siska
" baiklah" ujarku berjalan mengikuti siska.
Ku ambil mobil di garasi.
Terlihat pelayanku berlari ke arahku." Non bekalnya " teriak pelayan keyla.
" oya bi. Makasih ya" ujarku.
"Ni bawa buwat kamu entar"
Ku langkahkan kaki masuk ke dalam mobilku. Perlahan tancap gas pergi keluar dari dari rumah.
" semoga kita gak telat nanti" ujarku

~○~
Prov ian
"Apa keyla dan siska masih tidur jam siegini belum berangkat juga. Apa ku coba telfon dia aja"
Ku ambil hp di saku. Mencari nama keyla di hp mencoba memanggil. " kenapa gak di angkat juga. Yadah lah mungkin dia di jalan" ujarku.
"Ian kamu gak tau mertuamu di sekolahan tu di ruang kepala sekolah" ujar gian berjalan menuju tempatku berdiri di depan pintu kelasku.
" emangnya ada apa" ujarku dengan nada panik.
telitas di fikiranku keadaan keyla. (Dalam hati)" apa terjadi sesuatu sama keyla"
" lebih baik kamu ke sana sekarang" ujar gian
Tanpa menjawab ku langsung berlari menuju ke ruang kepala sekolah.
" kamu mau kemana, kenapa panik gitu " tanya rayan yang melihatku lari.
" ech kamu apa terjadi sesuatu sama keyla, kenapa orang tuanya ke ruang kepala sekolah".
Tanyaku
Rayan hanya tersenyum tipis melihatku.
" kamu terlalu kawatir banget sama keyla, siska bilang dia lagi di jalan sekarang sama keyla.kamu tenang aja jangan terlalu kawatir" . Ujar rayan
" terus orang tua keyla kesini ada apa" ujarku.
"Lebih baik kita kesana cari tau" jawab rayan
Kita pun berjalan menuju ruang kepala sekolah.



To Be Continue

No comments:

NOVEL ROMANTIS