20 menit kemudian .
Ku buka pintu kamar mandi di depan mataku sudah terlihat deretan macam model baju yang di gantung sudah tertata rapi mulai dari berbagai macam merek baju. "Apa Semua ini sudah di persiapkan untukku.katanya pelayan yang siapin kenapa, gak kelihatan satu pelayan pun apa sudah pergi ya" ujar keyla berjalan menuju baju itu.
" kamu gak suka sama semua baju itu". Ujar ian berbicara di bilik pintu menyandarkan badannya di pinggir pintu menatapku
Keyla tekejut dan menatap ian di bilik pintu.
" aku suka, cuma kenapa gak ada pelayan sama sekali bukanya tadi kamu bilang pelayan yang antarkan baju untuk kita" ujar keyla
" semua pelayan sudah pergi, sekarang kamu coba semua baju itu, biar aku yang pilih cocok yang mana buwat kamu" ujar ian
Dengan mata terkejut melihat baju begitu banyak harus aku coba satu per satu, " apa gak langsung pilih aja kenapa harus coba semua,aku pilih yang menurutku bagus ya gimana kalau baju warna biru muda, putih, sama biru tua ini." Jawab keyla yang sedang mengambil 3 baju yang di pilihnya.
" baiklah terserah kamu, bawa ke kamar mandi buruan ganti baju, sampai kapan kamu mau pake handuk itu terus." Ujar ian berjalan mendekat ke arahku di dorongnya pelan badanku ke kamar mandi.
"Baiklah" . Keyla
~○~
Ku coba baju berwarna biru muda, bejalan keluar perlihatkan ke ian baju yang ku pakai. Di tatapnya badanku dari atas sampai bawah.tanpa menjawab dia hanya menggelengkan kepalangnya.
Ku berjalan kembali menuju kamar mandi. Ganti baju berwarna biru tua, aku mulai keluar menunjukka ke ian lagi.
"Ganti ganti jelek" ujar ian
Dengan terpaksa aku berjalan menuju kamar mandi ganti baju yang warna putih pilihanku
yang tersisa.
" gimana kalau ini" ujarku dengan percaya diri .
Tanpa menjawab ian hanya terkagum melihatku. Di lihatnya aku dari atas samapi bawah.
" gimana aku cantik kan" ujarku Berjalan mendekat ke arahnya.
" iya kamu cantik pakai baju ini" hari ini kita keluar tempat ini lewat pintu belakang sini jadi kita gak harus lewat sekolahan lagi akj mau ajak kamu kencan sekarang" ujar ian mengulurkan tangan kanannya.
Ku terima uluran tangannya, ia menggemgam tanganku dan berjalan keluar melewati taman bunga dengan berbagai jenis warna kupu kupu yang mengikuti kita .
" kita pergi kemana, bukanya mobil kita ada di sekolahan terus kita mau naik apa" tanyaku.
" nanti kamu juga tau sendiri, aku akan membuat kencan kita tu berbeda" ian.
" baiklah" ujarku.
Berjalan Tanpa sadar kita sudah keluar dari taman .Dia terus menggenggam tanganku erat berjalan menuju ke halte di depanku.
Tak berapa lama Terlihat sebuah bus yang melintas berhenti tepat depan kita, ian yang masih menggenggam erat tanganku, mengajakku berjalan masuk kedalam bus.
" kita naik bus ini" tanyaku yang masih bediri di pintu.
" iya kamu gak pernah naik bus" jawab ian
" gak pernah, lagian juga males banget aku baunya aku gak suka rasanya mau muntah" jawabku
" udah gak pa kan kali ini aja kamu naik bus, sekarang ayo cepat naik"
Dengan terpaksa aku mulai naik ke bus,melihat wajah ian yang begitu berharap aku naik bus .membuatku tak bisa menolak ajakan ian.
" kita sebenarnya mau pergi kemana ? "
" kita mau jalan ke kota"
~○~
Ku ambil tempat duduk di tengah pinggir kaca, sambil melihat pemandangan luar.
Tak berapa lama sopir bus ngerem mendadak bikin semua penumpang kaget.
Sreeetttt......
"Gimana si pak kalau nyetir hati hati dong " ujar salah satu penumpang
" iya. Kita hampir aja celaka" saut penumpang lainnya.
" maaf. Maaf tadi ada orang nyeberang mendadak" kata pak supir bus
Ian memelukku erat dan melindungi kepalaku dengan tangannya agar tak terbentur kaca . Ku tatap mata ian melihat dia begitu perhatian kayak gini bikin aku tak sanggup tinggalin dia. Dan pelukannya membuat ku nyaman, "terima kasih ian" (dalam hati)
" kamu gak papa kan, maaf harus buwat kamu ngerasain kejadian kayak gini" ujar ian
" udah gak papa, baru pertama kali ngerasain naik bus ternyata seru juga ya" ujarku
Dia hanya tersenyum lembut padaku, di belainya rabut panjangku. Ku letakkan kepalaku di bahunya, menimati rasanya naik bus berdua.
" oya kenapa kamu tiba tiba ngajak aku bolos lagi, seandainya orang tuaku tahu pasti mereka marah banget sama aku dan bisa bisa aku suruh pindah sekolah lagi" ujarku
" udah orang tua kamu gak bakal tau, bukannya kamu memang mau pindah sekolah kan. Hari ini aku mau seharian penuh denganmu. Sebelum kamu pergi tinggalin aku lagi. Aku gak akan memaksa kamu tuk tetap disini kalau memang impianmu di sana aku rela korbankan cintaku jauh. Dan yang terpenting kamu selalu ingat janji kita.dan suatu saat nanti waktu kita bertemu kembali aku gak akan biarkan kamu pergi lagi. Kamu harus tetap bersamaku di sampingku tak kan ku biarkan kamu pergi dariku lagi" ujar ian.
Ku tatap mata ian , " kenapa dia tau kalau aku akan pergi" ujarku(dalam hati)
" ian kamu beneran gak papa aku pergi" ujarku dengan terus menatap mata ian
Tanpa menjawab dia hanya tersenyum lembut padaku.
"Aku tahu sebenarnya kamu terluka tapi kamu nyembunyiin itu semua hingga kamu terlihat tegar dengan semua ini. Aku gak nyangka kamu akan relakan aku pergi. Tapi aku akan selalu pertahanin hubungan kita ian meskipun kamu jauh dariku" ujarku
" udah sekang kamu diam dulu, kita udah mau turun" ujar ian
Bus pun berhenti di tengah kota A.
Aku dan ian mulai beranjak dari kursi penumpang berjalan turun dari bus.
" akhirnya turun juga" ujarku
Ku tatap sekeliling kota begitu padat . Kita terus berjalan. entah dia mau mengajakku kemana .
Matanya tertuju pada sebuah restoran.
Tanpa sadar perutku berbunyi.
" krukkkk...krukkkk..."
Ian tersenyum ke arahku." Kamu lapar ya, udah ayo ke restoran itu" ujar ian
Aku yang malu berjalan mengikuti ian
" tunggu kenapa kamu ninggalin aku" ujarku berlari mengejar ian yang terus berjalan di depanku .
" kamu masuk aja dulu aku mau ke suatu tempat, kamu gak boleh kemana mana tunggu aku di dalam aku cuma bentar kok" ujar ian.
Ku buka pintu kamar mandi di depan mataku sudah terlihat deretan macam model baju yang di gantung sudah tertata rapi mulai dari berbagai macam merek baju. "Apa Semua ini sudah di persiapkan untukku.katanya pelayan yang siapin kenapa, gak kelihatan satu pelayan pun apa sudah pergi ya" ujar keyla berjalan menuju baju itu.
" kamu gak suka sama semua baju itu". Ujar ian berbicara di bilik pintu menyandarkan badannya di pinggir pintu menatapku
Keyla tekejut dan menatap ian di bilik pintu.
" aku suka, cuma kenapa gak ada pelayan sama sekali bukanya tadi kamu bilang pelayan yang antarkan baju untuk kita" ujar keyla
" semua pelayan sudah pergi, sekarang kamu coba semua baju itu, biar aku yang pilih cocok yang mana buwat kamu" ujar ian
Dengan mata terkejut melihat baju begitu banyak harus aku coba satu per satu, " apa gak langsung pilih aja kenapa harus coba semua,aku pilih yang menurutku bagus ya gimana kalau baju warna biru muda, putih, sama biru tua ini." Jawab keyla yang sedang mengambil 3 baju yang di pilihnya.
" baiklah terserah kamu, bawa ke kamar mandi buruan ganti baju, sampai kapan kamu mau pake handuk itu terus." Ujar ian berjalan mendekat ke arahku di dorongnya pelan badanku ke kamar mandi.
"Baiklah" . Keyla
~○~
Ku coba baju berwarna biru muda, bejalan keluar perlihatkan ke ian baju yang ku pakai. Di tatapnya badanku dari atas sampai bawah.tanpa menjawab dia hanya menggelengkan kepalangnya.
Ku berjalan kembali menuju kamar mandi. Ganti baju berwarna biru tua, aku mulai keluar menunjukka ke ian lagi.
"Ganti ganti jelek" ujar ian
Dengan terpaksa aku berjalan menuju kamar mandi ganti baju yang warna putih pilihanku
yang tersisa.
" gimana kalau ini" ujarku dengan percaya diri .
Tanpa menjawab ian hanya terkagum melihatku. Di lihatnya aku dari atas samapi bawah.
" gimana aku cantik kan" ujarku Berjalan mendekat ke arahnya.
" iya kamu cantik pakai baju ini" hari ini kita keluar tempat ini lewat pintu belakang sini jadi kita gak harus lewat sekolahan lagi akj mau ajak kamu kencan sekarang" ujar ian mengulurkan tangan kanannya.
Ku terima uluran tangannya, ia menggemgam tanganku dan berjalan keluar melewati taman bunga dengan berbagai jenis warna kupu kupu yang mengikuti kita .
" kita pergi kemana, bukanya mobil kita ada di sekolahan terus kita mau naik apa" tanyaku.
" nanti kamu juga tau sendiri, aku akan membuat kencan kita tu berbeda" ian.
" baiklah" ujarku.
Berjalan Tanpa sadar kita sudah keluar dari taman .Dia terus menggenggam tanganku erat berjalan menuju ke halte di depanku.
Tak berapa lama Terlihat sebuah bus yang melintas berhenti tepat depan kita, ian yang masih menggenggam erat tanganku, mengajakku berjalan masuk kedalam bus.
" kita naik bus ini" tanyaku yang masih bediri di pintu.
" iya kamu gak pernah naik bus" jawab ian
" gak pernah, lagian juga males banget aku baunya aku gak suka rasanya mau muntah" jawabku
" udah gak pa kan kali ini aja kamu naik bus, sekarang ayo cepat naik"
Dengan terpaksa aku mulai naik ke bus,melihat wajah ian yang begitu berharap aku naik bus .membuatku tak bisa menolak ajakan ian.
" kita sebenarnya mau pergi kemana ? "
" kita mau jalan ke kota"
~○~
Ku ambil tempat duduk di tengah pinggir kaca, sambil melihat pemandangan luar.
Tak berapa lama sopir bus ngerem mendadak bikin semua penumpang kaget.
Sreeetttt......
"Gimana si pak kalau nyetir hati hati dong " ujar salah satu penumpang
" iya. Kita hampir aja celaka" saut penumpang lainnya.
" maaf. Maaf tadi ada orang nyeberang mendadak" kata pak supir bus
Ian memelukku erat dan melindungi kepalaku dengan tangannya agar tak terbentur kaca . Ku tatap mata ian melihat dia begitu perhatian kayak gini bikin aku tak sanggup tinggalin dia. Dan pelukannya membuat ku nyaman, "terima kasih ian" (dalam hati)
" kamu gak papa kan, maaf harus buwat kamu ngerasain kejadian kayak gini" ujar ian
" udah gak papa, baru pertama kali ngerasain naik bus ternyata seru juga ya" ujarku
Dia hanya tersenyum lembut padaku, di belainya rabut panjangku. Ku letakkan kepalaku di bahunya, menimati rasanya naik bus berdua.
" oya kenapa kamu tiba tiba ngajak aku bolos lagi, seandainya orang tuaku tahu pasti mereka marah banget sama aku dan bisa bisa aku suruh pindah sekolah lagi" ujarku
" udah orang tua kamu gak bakal tau, bukannya kamu memang mau pindah sekolah kan. Hari ini aku mau seharian penuh denganmu. Sebelum kamu pergi tinggalin aku lagi. Aku gak akan memaksa kamu tuk tetap disini kalau memang impianmu di sana aku rela korbankan cintaku jauh. Dan yang terpenting kamu selalu ingat janji kita.dan suatu saat nanti waktu kita bertemu kembali aku gak akan biarkan kamu pergi lagi. Kamu harus tetap bersamaku di sampingku tak kan ku biarkan kamu pergi dariku lagi" ujar ian.
Ku tatap mata ian , " kenapa dia tau kalau aku akan pergi" ujarku(dalam hati)
" ian kamu beneran gak papa aku pergi" ujarku dengan terus menatap mata ian
Tanpa menjawab dia hanya tersenyum lembut padaku.
"Aku tahu sebenarnya kamu terluka tapi kamu nyembunyiin itu semua hingga kamu terlihat tegar dengan semua ini. Aku gak nyangka kamu akan relakan aku pergi. Tapi aku akan selalu pertahanin hubungan kita ian meskipun kamu jauh dariku" ujarku
" udah sekang kamu diam dulu, kita udah mau turun" ujar ian
Bus pun berhenti di tengah kota A.
Aku dan ian mulai beranjak dari kursi penumpang berjalan turun dari bus.
" akhirnya turun juga" ujarku
Ku tatap sekeliling kota begitu padat . Kita terus berjalan. entah dia mau mengajakku kemana .
Matanya tertuju pada sebuah restoran.
Tanpa sadar perutku berbunyi.
" krukkkk...krukkkk..."
Ian tersenyum ke arahku." Kamu lapar ya, udah ayo ke restoran itu" ujar ian
Aku yang malu berjalan mengikuti ian
" tunggu kenapa kamu ninggalin aku" ujarku berlari mengejar ian yang terus berjalan di depanku .
" kamu masuk aja dulu aku mau ke suatu tempat, kamu gak boleh kemana mana tunggu aku di dalam aku cuma bentar kok" ujar ian.
To Be Continue
No comments:
Post a Comment