NOVEL STORY BY IMAS GUSTINA: June 2019

Sunday, June 23, 2019

Cinta pertama chapter 23

Chapter 23




Langit yang semula cerah mulai mendung dan menutup semua bintang yang ada di langit.terlihat sheila jauh di seberang jalan berteduh di sebuah teras toko.di sisi lain  ian yang masih memelukku erat, berkata
"kamu percaya sama aku, aku gak akan hianati kamu key. Gak ada yang lain dihati ini. Apa yang kamu lihat tadi gak seperti kenyataannya. Sheila menciumku karna dia akan berjanji pergi dari sini dan gak akan ganngu hubungsn kita lagi. Kita akan bahagia lagi key tanpa ada yang akan mengganggu hubungan kita lagi".
Aku hanya terdiam membalas pelukan ian. Tetesan hujan tiba tiba turun . Berdiri di tengah guyuran hujan yang sangat lebat. Ku lepaskan pelukan erat ian,Tanpa fikir panjang ku pegang ke dua pipi ian dengan ke dua tanganku , kedua kaki jinjit,ku cium lembut bibir mungil ian di tengah guyuran hujan. Dengan penuh perasaan ku coba hilangkan bekas ciuman sheila di bibirnya aku gak mau ada bekas bibir wanita lain di bibirmu.ciuman di tengah guyuran hujan ini akan menghilangkan bekas bibirnya Agar kamu tak akan mengingat kejadian tadi lagi ian (dalam hati). Ian yang menerima ciumanku memegang pinggangku erat. Hati yang semula penuh dengan amarah seakan rontok bersama hujan. Ku lepaskan ciumanku ku peluk tubuh tinggi ian, dengan meneteskan air mata, ku berkata.
" aku mungkin sekarang bisa memahami kamu, tapi jangan harap aku akan memahamimu untuk yang ke dua kali. Jagalah kepercayaanku jangan kau hianati lagi".ku lepaskan pelukakanku, ku palingkan badanku mulai langkahkan kakiku pergi. " jangan pergi" di tarik tangan kiriku membuat langkah kakiku terhenti.
Dia berjalan mendekat memeluk tubuh mungilku dari belakang, dengan berkata " ku mohon jangan pergi key tetaplah disini temani aku sebentar". Ku coba melepaskan pelukan erat ian dari tubuhku. Dia tetap memelukku erat" biarkan seperti ini aku ingin selalu seperti ini ".
" hujan ini jadi saksi bisu kecewanya hatiku, sekarang aku bisa maafin kamu tapi kalau hubungan kita biar waktu yang menjawab" ujarku masih meneteskan air mata di tengah guyurunan hujan. Mulai lepaskankan ke dua tangannya dari pinggang ku, tanpa berbalik melihatnya ku langkahkan kakiku pergi . Ian  hanya melihatku pergi, air mata yang tiba tiba keluar dari matanya dengan basuhan hujan membasihi.langkahku semakin jauh dan jauh " aku akan mengujimu ian seberapa besar cintamu ke aku, seberapa setianya hatimu padaku, maafkan aku sepertinya aku harus pergi jaga hatimu jika kamu memang benar benar sayang denganku" (dalam hati).
Sheila yang masih melihat kita dari kejauhan berlari melewati guyuran hujan mendekati ian. Di peluk erat tubuh ian dengan mata yang terus meneteskan air mata. Ku tengok ke belakang melihatnya. Ku balikkan badanku dan tersenyum melihat mereka. Ku terus melangkah dengan tatapan kosong berjalan di jalan raya. Terlihat siska dan rayan berteduh di halte seberang jalan,menatap ke arahku yang sedang berjalan di tengah guyuran hujan dengan tatapan kosong ku terus berjalan.
ku tak sadar sudah berapa banyak klakson mobil berbunyi. siska yang mengetaui ku menangis dengan pandangan kosong berlari mendekatiku " key kamu gak papa kan?" Aku hanya terdiam dengan tatapan kosong " key !!( dengan menyentuh ke dua pipiku). kamu kenapa apa kamu melihat ian dan siska jawab key, jangan seperti ini".
Air mata ku tak tertahan lagi ku peluk erat siska. Rayan yang mengetaui keadaanku, berkata "Kalian di sini aku mau pergi temui ian, siska bawa keyla  dulu aku nanti bisa pulang sendiri " ujar rayan belum sempat siska menjawab rayan pun pergi mencari ian.
" kita pulang ya biar aku yang nyetir mobil" dengan berjalan menuju mobilku ku alurkan tangan kananku di pundak siska, ku sandarkan kepalku di pundaknya dengan terus berjalan menuju mobil.
"Aku yakin key kamu bisa nyelesain masalah kamu sendiri. Jangan seperti ini berfikirlah yang jernih jangan sampai kamu seperti tadi mau mencoba bunuh diri berjalan dengan tatapan kosong. Kita pikirkan masalahmu di rumah ya"

~○~
Prov ian
"Jangan seperti ini ian, biarkan dia pergi masih ada aku disini yang akan selalu temani kamu" ujar sheila yang masih memeluk eratku.ku hanya terdiam menerima pelukan ian, ku butuh sandaran untuk meluapkan semua perasaan ini. Ku balas pelukan sheila ." sheila !! Kamu bisa bantu aku kan jelasin ke dia tentang kita tadi, aku gak mau dia pergi " di pegangnya ke dua pipiku dengan ke dua tangan lembutnya " tatap mataku, aku akan bantu kamu jelasin ke dia sekarang lebih baik kita pergi jangan seperti ini lagi. Besok sebelum pergi aku akan jelasi ke keyla. Tak berapa lama rayan berjalan mendekat ke arahku dengan tangan mengepal, di tariknya badanku hingga ku terlepas dari pelukan sheila di pukulnya pipi kananku dengan tangan kiri ian. Sheila yang berada di sampingku pun memisahkan kita " sudah. Apa apaan kamu rayan" ujar sheila.
Dengan jari menujuk ke arahku rayan berkata padaku " kalau kamu cuma nyakiti keyla jangan pernah datang lagi ke kehidupan keyla. Jauhi keyla kamu gak pantas buwat keyla". Dengan tangan yang memegang bibir kananku ku arahkan senyum sinis ke arah rayan " aku tau kamu suka sama keyla kan sejak dulu, dan kamu pura pura deketi siska untuk hilangin perasaanmu ke keyla".
" jaga mulutmu " dengan tangan masih menunjuk ke mukakuku. Rayan pun berbalik pergi ninggalin aku dan sheila.
"Udah jangan perduliin dia lebih baik kita pergi, aku antar kamu ke apartemenmu "
" gak usah aku bisa pulang sendiri, aku antar kamu pulang ke rumah dulu" ku berjalan pergi menuju ke mobil

Wednesday, June 19, 2019

Cinta pertama chapter 22

Chapter 22

" pa!! Ma!! Tadi kalian mau ngomong apa" tanyaku yang masih penasaran dengan ucapan mereka.

-mama menghela nafas panjang dan berkata

"Saat kamu lulus sekolah nanti kita akan pindah ke landon. Kamu bisa belajar mengurus perusahaan papamu di landon sambil kuliah" aku yang semula duduk terdiam, beranjak berdiri mendengar kata kata mamaku membuatku terkejut. Dengan nada pelan agar aku tak ribut dengan orang tuaku ku coba menjawab

" tapi ma hubunganku sama ian gimana, aku harus 2 kali terpisah lagi sama ian, apa aku sanggup" mamaku beranjak dari tempat duduknya menuju ke tempatku di belainya rambutku dengan lembut, dengan berkata" hubungan kalian pasti baik baik saja, kalau ian memang benar sayang sama kamu harusnya kalian harus bisa saling percaya satu sama lain meski jarak akan memisahkan kalian.kalau memang dia mau bertemu kamu pasti dia akan cari kamu di landon". dengan hati terpaksa aku mulai menyadari ucapan mama memang benar. ku peluk mamaku yang berdiri di sampingku. " baik ma aku akan nuruti apa kata mama, mungkin ini akan jadi cobaan bagi hubunganku sama ian harus terpisah lagi oleh jarak". Jawabku

"Dalam setahun ini kamu eratkan hubunganmu dengan dia agar kelak kalian bisa saling percaya dan saling mengerti satu sama lain. kalian punya masa depan sendiri sendiri. kalau kamu sudah nikah sama dia baru kalian bisa menentukan masa depan berdua" ujar mamaku

Ku lepaskan pelukan mamaku, ku mengangguk berlari menuju kamar dengan mata yang mulai memerah menahan air mata. Mama ingin menahanku namun aku masih tetap pergi." biarkan dia sendiri dulu, butuh waktu dia untuk menerima kenyataaan". Ujar papaku yang masih duduk di tempatnya


~○~

Aku harus terpisah lagi dengannya orang tuaku kasih waktu aku 1 tahun untuk mempererat hubunganku. Tapi kali ini mungkin akan sulit dengan adanya sheila yang selalu ada di sisi ian. Apa mungkin kelak nanti kita pada akhirnya akan benar benar terpisah  " ujarku dalam hati

Ku coba meraih ponsel di meja depanku, ku cari nama ian di hpku. ku coba telfon dia berkali kali namun tak di angkat satu kalipun telfonku. Ku berbicara sendiri dalam kamar." Kemana dia apa sekarang dia dengan sheila, kenapa hatiku kacau gini apa benar angan ku tadi bahwa perlahan dia akan semakin jauh" ujarku. Apa ku coba telfon siska aja agar rayan bisa bantu aku hubungi dia.mulai jemariku mencari nama siska di hpku,

-telfon-
"Haloo... Ka kamu masih sama rayan gak sekarang tolong bantu aku coba kamu hubungi ian pakai hp rayan" ujarku
" ya kamu key ganggu suasana romantisku aja, bentar bentar key sepertinya aku melihat sesuatu, bentar aku akan selidiki dulu kamu jangan tutup telfonya ya" ujar siska dengan nada terburu buru 

 ~Terdengar dari balik telfon siska dan rayan

" yan bukannya itu ian ya, dia sama siapa? kita buruan kesana cari tahu"

"Sepertinya dia sama sheila, gimana kalau lebih baik kita jangan kasih tau keyla dulu, dia masih belum sembuh total, takutnya nanti dia akan drop bila tau kenyataannya" ujar rayan.

Air mata mulai menetes mendengar ucapan bikin aku terkejut, kenyataan yang begitu pahit harus ku dengar. Dari tadi dia gak menjawab telfonku karena lagi jalan sama sheila. Aku kira saat kejadian kemarin dia akan berubah ternyata semua sama. (Dalam hati). Ku coba bertanya seakan tak mendengar apapun. Dan bertanya

" hallo siska , kamu lagi jalan kemana sekarang seru gak tempatnya." 

"Aku kirim lewat 'GPS' dimana aku soalnya aku gak begitu tau di mana ini" jawab siska

" kamu ngapain kasih tau keyla, kalau dia kesini bisa gawat kan" ujar rayan dengan nada pelan pada siska

Ku tutup telfon siska mulai ku coba nenangin diriku sebentar. Tanpa butuh waktu lama,Ku ambil jaket di lemari, ku pakai masker berlari keluar kamar. Mama yang mengetahui aku turun dari kamar."Key kamu mau kemana, kamu lagi sakit harusnya istirahat dulu" ujar mamaku berjalan mendekatiku." Aku lagi ada urusan bentar ma, bye.. ku pergi dulu" kulambaikan tangan berjalan pergi menuju ke mobil dengan buru buru. Langsung ku nyalakan mabil, mulai ku tancap gas pergi . Mama berjalan keluar ke depan rumah hanya diam melihatku.


~○~

Ku melaju dengan kecepatan penuh, hingga berkalai kali hampir nabrak.

Aku harus selidiki sendiri ian sama sheila, ku coba raih hp yang ada di sampingku. Mulai ku lihat di mana posisi rayan sama siska pergi. Aku harus cepat ke sana.

Sepertinya itu mereka, mulai ku cari tempat parkir yang jauh dari mereka agar tak terlihat oleh mereka aku disini.dengan masker yang masih membalut mulutku, Ku pakai jaket yang ada di sampingku, mulai ambil topi di tempat duduk belakang lengkap dengan kacamataku. ku bawa hp mulai turun dengan bersembunyi.ku langkahkan kakiku menuju ke tempat siska dan rayan ku lewati mereka mencoba mencari posisi ian dan sheila di mana.

"Brukk..dengan langkah yang buru buru tanpa sengaja aku menabrak siska.
" maaf aku gak sengaja" ujarku

" iya gak papa" jawab siska yang tersenyum padaku. Ku ambil kacamataku yang terjatuh ku pakai di mata bulatku.
-siska menatapku dari belakang penuh curiga
"kamu tahu gak tadi sepertinya aku kenal dia" " kamu salah orang mungkin, udah ayo pergi"  kata rayan menggandeng tangan siska pergi. ku menolehkan mukaku ke belakang .Sepertinya dia gak curiga denganku,ku lanjutkan langkahku, ku masukan ke dua tanganku ke dalam saku jaket yang ku pakai, bagai di sambar petir malam hari ku lihat ian dan sheila tepat depanku dengan pemandangan malam penuh bintang yang indah di tengah taman duduk di antara air mancur .

Ku coba mendekat mencari tempat duduk di sekitar taman. Ku coba dengarkan dari jauh setiap kata yang mereka ucap.

~○~

Ian yang berdiri megang ke dua tangan sheila menatap ke 2 matanya dengan penuh perasaan, berkata."Maaf kemarin aku berkata kasar padamu, kamu tau aku begitu sayang sama keyla melihat kondisi dia seperti itu membuatku hancur." 

Sheila yang tersenyum manis menatap ian dengan lembut "aku tau kamu sangat mencintai keyla dari dulu sampai sekarang perasaan itu tak pernah berubah, mungkin aku yang terlalu memaksa kamu untuk mencintaiku selama ini. Yang berujung hal menyakitkan yang ku terima". Ian pun menarik tangan sheila, mulai di peluk erat tubuh mungil sheila dengan erat, mulai di belai lembut rambut panjangnya. Ku hanya bisa menahan air mata melihat mereka dari jauh. Betapa hancurnya aku melihat mereka. Ntah apa yang mereka ucap tadi aku tak begitu mendengar mereka. Sheila menyadari aku yang duduk sendiri di di pinggiran taman tersenyum sinis padaku, ia melepaskan pelukan ian dengan mata merah meneteskan air mata dan berkata. "Izinkan aku menciummu sekali saja , besok aku akan pulang ke autralia. Aku janji gak akan pernah ganggu hubunganmu dengan keyla lagi". Aku tak begitu mendengar apa yang mereka bicarakan hanya melihat setiap apa yang mereka lakukan.mulai di cium bibir lembut ian dengan bibir mungil sheila ian hanya terdiam tanpa menolak ciuman sheila. Aku sontak berdiri dan pergi tak sanggup mataku melihat ini lagi. Sheila yang mengetaui aku pergi menatap sinis ke arahku. Ku lepas kacamata, ku buang topi yang menutupi rambut panjangku. Ian yang mengetaui aku melepas ciuman sheila, mencoba berlari mengejarku." Key tunggu !!" aku bisa jelasin ke kamu. Di tariknya tangan kiriku, membuat langkahku terhenti. Di dekap erat tubuhku. Ku luangkah airmata yang ku tahan dari tadi." ku mohon dengar penjelasanku dulu key, jangan pergi lagi aku sama sheila gak ada hubungan apapun. Dia besok akan segera kembali ke singapura". Ia melepaskan pelukanya, mengusapnya airmataku dengan tangan kanannya,tangan kiri masih pegang erat pinggangku." Jangan menangis, aku bisa jelasin.semua ke kamu. Kita duduk bicara baik baik ya"  dengan hati yang menahan amarah, tak bisa ku tolak kata katanya.

Sheila yang berdiri sendiri di taman melihat kita berdua, mengepalkan tangan kirinya, berjalan pergi dengan bibir di kerutkan. Tatapan kecewa terlihat di matanya.


To Be Continue

Tuesday, June 18, 2019

Cinta pertama chapter 21

Chapter 21


Tokk..tokk...
"Non keyla!! Non siska!! Di tunggu nyonya di ruang makan" ujar pelayan yang berada di luar kamarku
" baik bii kami akan segera turun kok" ujarku berteriak di dalam ..
Kling..kling.. nada dering yang selalu temani hari hari siska.
" bentar key kamu turun duluan aja, aku mau angkat telfon". Ujar siska sambil meraih hp yang ada di meja kamarku, di bukanya hp itu. Suasana raut mukanya seakan berubah melihat siapa yang telfon.
" ya udah aku turun dulu, kamu selesaiin dulu tu hubunganmu sama rayan" ujarku tersenyum dan berlari turun dari kamar.

~○~
"Mama papa temben kalian mau bicara sama aku, pasti ada hal serius ya" ujarku 
" kamu duduk dulu makan, nanti selesai makan baru kita bicarain apa yang mau mama papa omongin ke kamu" ujar mama
Papa yang duduk di samping mama pun hanya dia dan tersenyum melihatku. Ntah apa si yang mau di omongin bikin penasaran aja mereka.
" baiklah maa" ujarku
" lo teman kamu siska mana dia gak ikut makan juga" ujar papa yang dari tadi terdiam
" sini pa!!ma!! Aku bisikin, telinga kalian mendekat sini biar siska gak kedengeran nanti" ujarku
Papa mama menurut apa kataku kita berdekatan berbisik bisik seperti berembuk suatu hal.
" siska gak ikut makan dia lagi jelasin hubungannya dengan rayan adik ian.papa mama tau gak kalau siska tu sebenarnya suka sama ian tapi ke duanya gak berani ungkapin perasaanya masing masing" ujarku. 
Terdengar suara langkah kaki yang turun dari tangga menuju ke meja makan.
" apa!! jadi mereka ada hubungan kabar baik dong kalian bisa saudaraan nanti" ujar mama dengan senangnya mendengar kabar itu. Tiba tiba gadis bermata sipit berkulit putih iyu muncul.
" kalian sedang bicarain aku ya" ujar siska yang berjalan mendekat ke meja makan, di tarik kursi ke belakang dan duduk dengan santainya. Orang tuaku kembali duduk ke semula dan hanya diam tanpa menjawab pertanyaan siska. " eh siska kamu sudah turun, cepat kita ayo makan " ujar papaku yang mulai ambil nasi di taruh piringnya.
" oya om tante nanti aku mau keluar sebentar gak papa kan" ujar siska bertanya penuh ragu.
" gak papa asal kamu keluar sama rayan sekaligus dia suruh jemput kamu, dan jangan pulang malam malam gak baik anak perempuan pulang malam jangan seperti keyla bandel banget kalau di bilangin" kata mamaku pada siska. Mamaku yang duduk di depanku melirik ke arahku. Ku kerutkan dahiku dengan berkata." ya mama kan aku keluar malam juga sama ian ma" ujarku.
" iya tapi kalian kan belum menikah key, kalau kamu gak nurut apa kata mama. Mama gak akan ngizinin kamu ketemu ian lagi" ujar mamaku yang mulai mengancam aku.
" ya mama. Baiklah" ujarku. Ku kerutkan bibir mungilku yang dengan sangat terpaksa harus nuruti apa kata mama.
Siska yang duduk di sampingku tersenyum melihatku.
" udah kalian cepat makan.keburu makananya dingin" ujar papa
" baiklah" ujar aku dan siska.

Kami pun langsung menyantap makanan yang ada.siska yang mau keluar pun makan dengan sangat buru buru. Seperti di kejar anjing aja, tu kalau makan.
" pelan pelan ka. Gak boleh makan seperti itu anak perempuan, kalau rayan datang pasti nunggu kamu tenang aja" ujar papaku pada siska
" iya maaf om" ujar siska dengan tersenyum malu
" ingat kalian masih muda jangan terlalu berlebihan karna cinta. Itu gak baik bagi masa depan kalian" ujar mamaku

Tak berapa lama cowok putih tinggi berambut hitam pekat itu pun datang.
"Non siska di tunggu tuan muda rayan di ruang tamu" ujar pelayanku
" suruh dia masuk dulu bi biar gabung makan sama kita" ujar papaku
" baik tuan" ujar pelayanku dan langsung pergi temui rayan di ruang tamu.

~○~
Cowok tinggi, putih dan berambut hitam pekat itu mulai datang ke ruang makan
"Permisi om tante" ujar rayan
Dia berjalan menuju tampat duduk papaku mencium tanganya. Dan berjalan menuju mamaku dan mencium tanganya.
"Kamu sopan banget ya rayan" ujar papaku
" biasa aja kok om" ujar rayan dengan tersenyum pada papaku.
"Sampai kapan kamu berdiri terus. Udah kamu duduk aja dulu cicipi makanan di rumahku" ujarku pada rayan
Siska yang duduk di sampingku hanya menatap malu rayan.
-sepertinya tatapan itu penuh cinta,melihat mereka seperti itu jadi ke ingat ian. Nanti aku hubungin dia deh- (dalam hati)
" baiklah kaka ipar" ujar rayan padaku tanpa rasa malu. Di ambilnya minum yang ada di meja tanpa mengambil makanan dan dia buru buru pergi lagi.

~○~
" Om tante aku izin bawa siska pergi dulu ya nanyi keburu malem" ujar rayan dengan nada lembut pada orang tuaku
" baik jangan pulang malam ya rayan dan jaga siska baik baik, meski dia sahabatnya keyla tapi dia sudah aku anggap seperti anak kita sendiri " ujar mamaku pada rayan.
" baik tante" ujar rayan
" oya kaka ipar jangan iri ya sama kita" ujar rayan sambil tersenyum menggodaku
"Om !!tante siska pamit dulu ya" ujar siska 
" iya kalian hati hati ya" ujar papaku pada siska dan rayan
" bye ..bye .. key aku pergi, (dengan tersenyum melirikku)makanya cepat sebuh biar bisa keluar sama ian" ujar siska sambil melambaikan tangan padaku.
Ich awas aja siska ya...!!! Ku kerutkan bibir mungilku. Orang tuaku hanya tersenyum tipis melihat tingkahku .mereka melangkah meninggalkan rumah terdengar suara mobil yang sudah mulai pergi.
~○~

Prov siska
"Kita mau ke mana sekarang" ujarku
" aku mau ajak kamu ke suatu tempat"  jawab rayan
Tak butuh waktu lama mobil pun berhenti di tempat yang begitu asing bagiku. Mungkin karna aku baru di kota ini.
"Di sini rame banget banyak banget yang jual pernak pernik " ujarku yang senang melihat suasana di sekitar. Tiba tiba naluri belanjaku keluar aku pun segera turun dari mobil dan menuju pasar tersebut.
 -Aku harus cari barang atik yang bagus aku hadiahkan ke orang tuaku sudah lama gak pernah ketemu mereka, gimana ya kabar mereka ?-

Rayan yang berjslsn di belakangku hanya tersenyum melihatku berlari menuju pasar. Berbagai pernak pernik terpajang rapi di depan . Banyak barang atik, tas unik dan masih banyak lagi membuat mataku berkilau melihatnya.
-tapi kenapa dia tau kalau aku suka barang barang unik ya. Apa mungkin kebetulan aja dia bawa aku ke sini.
Ku lihat rayan yang berjalan di belakangku mengikuti setiap langkahku pergi. Aku yang terus melihat tak henti henti menuju suatu toko ke toko lain. Ku yang mulai tertarik membeli tas rajut yang unik di depan mataku.mulai ku dekati dan mencoba tanya harga ke penjual."Bu ini berapa harganya " tanyaku pada penjual yang ada di depanku.
" 200 ribu non" jawab penjual tas itu.
" baik aku ambil ini bu, ini uangnya" jawabku sambil menyodorkan uang ke ibu penjual itu. Namun rayan tiba tiba datang di belakangku dan menyodorkan uangnya ke penjual itu. 
" kamu simpan aja uangmu, biar aku yang bayar. Kamu belanja aja sepuasmu " ujar rayan yang masih menggenggam tanganku.
" ini tuan tasnya" ujar pejual itu pada rayan
"Makasih bu" ujar rayan dengan tersenyum ramah pada penjual itu.
"Kalian pasangan muda yang sangat serasi" ujar ibu penjual itu pada kita. Aku dan rayan hanya tersenyum malu pada ibu itu dan melangkahkan kakiku pergi menuju ke tempat lain.rayan dari tadi terus berjalan di belakangku. Ku coba menoleh ke belakang melihat dia. Betapa terkejutnya aku langkah kakinya terhenti di depan anak penjual bunga. Ku berbalik dan melangkahkan kakiku menghampirinya.
Dengan senyum lembut dia membungkukkan badan dan bertanya padanya." Berapa ini satu tangkai bunga" ujar rayan
Anak itu yang senang ada yang beli bunganya pun tersenyum gembira sambil menjawab."1 tangkai 10 ribu kak, kakak mau beli berapa?" jawab anak itu dengan menyodorkan 1 tangkai bunga ke rayan.
"Aku beli semuanya ya,aku kasih uang 300 ribu kalau masih kurang kamu bilang" ujar rayan 
" makasih kak ini malah lebih tapi aku gak punya kembalian, karna baru kakak pembeli pertama bunga ku" ujar anak itu dengan menekuk mukanya. Terlihat muka yang bersedih.
" adik udah jangan sedih ya kembaliannya kamu ambil aja buwat kamu, dan sekarang kamu cepat pulang sudah malam. Anak kecil seperti kamu harusnya jam segini belajar di rumah" ujar rayan dengan memegang pundak anak itu.
aku pun membungkukkan badanku ke arah anak kecil itu sambil berkata." iya kamu jangan sedih lagi ya, harus tetap semangat.ini kakak ada sedikit uang buat kamu, di ambil ya!? Buat usaha kamu di rumah jangan lagi jualan keluar rumah malam malam gini" ujarku dengan menaruh sejumlah uang di tempat bunga yang sudah kosong itu.  Ku peluk anak kecil itu ntah kenapa melihat anak kecil itu membuatku teringat adikku di rumah.
"Tapi kak!!" Jawab anak itu
" udah gak papa kamu bawa ya" ujarku dengan tersenyum lembut pada anak itu.
" kamu cepat pulang kan sekarang dagangan kamu udah habis" ujar rayan
" baik kak, makasih" jawab anak itu tersenyum gembira dan berlari pergi sambil melambaikan tangan ke arah kita. Terlihat wajah yang sangat gembira terpapang padanya.



To Be Continue





Friday, June 14, 2019

Cinta pertama chapter 20

Chapter 20



" kamu ini ka, aku kan lagi belom ada 0asangan juga.soal kalau aku ClBK sama sheila kan gak papa juga" ujar rayan sambil melirik ke arahku seakan ngasih kode ke aku.
dasar mereka memang hubungan yang aneh.tanpa status yang jelas gimana kelanjutannya.

Tapi ku coba melihat ke arah siska, raut wajahnya berubah dengan mulut cemberut dan muka di tekuk seakan menyembunyikan perasaan marahnya.mungkin dia lagi sakit hati dengan ucapan rayan tadi.

tak berapa lama Tiba tiba Terdengar suara langkah kaki yang mulai mendekat ke ruangan ku.
" sepertinya itu ian, ingat ya rayan kamu harus bantu aku. Dan kamu ka jangan sedih gitu percaya sama aku rayan gak akan jatuh cinta lagi sama sheila. Dan satu lagi jangan sampai ian tau tentang rencana kita aku mau kita selidiki sheila diam diam" ujarku

Tak berapa lama terdengar pintu yang terbuka.
krekkkk....
sosok pria yang ku kenal ini mulai melangkah mendekati kita.yang duduk di sofa dari tadi. 
" key sekarang waktunya kita siap siap pulang" ujar ian yang mulai beresin bajuku.

" biar aku aja yang beresin" ujarku mendekat ke arah ian. Ku menyetuh baju yang ada di dekat tempat tidur pasien.

" biar aku aja yang beresin kamu duduk aja. Kamu lagi sakit gak boleh capek capek" ujar ian yang juga memegang baju yang sama.
Tak sengaja dia memegang tanganku ketika dia merebut apa yang aku pegang.kita pun saling menatap satu sama lain.tatapan yang begitu mendalam seakan aku bisa merasakan cinta yang mendalam dari matanya. ternyata dari dekat dia sangat tampan. beda dengan waktu kecil ya, tapi meskipun begitu aku tetap suka apa adanya dari dia. siska dan rayan yang melihat kita terasa seperti mengganggu suasana romantis kita.
" kalian lanjut aja deh kita pergi dulu ya" ujar siska yang duduk di belakang dengan rayan.
" ayo yan kita pulang dulu , kita kasih waktu mereka berduaan" ujar siska pada rayan
" baiklah" ujar rayan
Siska dan rayan pun berdiri dan mulai keluar dari ruangan.

" siska tunggu!!" Ujarku namun dia masih tetap saja pergi tak mendengar panggilanku.
kalau mereka pergi takutnya terjadi lagi seperti kejadian tadi. 
" key!!" Ujar ian dengan menarik tanganku mencegah aku pergi.
" key jangan pergi, aku mau ngobrol sesuatu sama kamu " ujar ian
Aku hanya menatap matanya yang penuh dengan keseriusan. Ku coba mendekat ke arahnya. Perlahan ku terus mendekat. Dia hanya terdiam melihatku.
Ntah apa yang ada di pikiranku. Aku pun langsung mencium lembut kening ian.
Aku yang tiba tiba tersadar apa yang aku perbuat langsung berlari keluar ruangan.
~
hal yang memalukan, ntah terfikir apa kenapa aku cium dia

" kamu beresin sendiri ya aku keluar dulu" ujarku sambil berteriak keluar ruangan.
Ian hanya terdiam dan tersenyum melihat tingkah konyolku.
" key tunggu aku kan belum bicara apa apa" ujar ian.namun aku tetap pergi berlari keluar ruangan.

~○~

Prov ian

Dasar key belum mulai aku ngmong udah pergi gitu aja.
Ku pegang keningku bekas ciuman lembut keyla.memang Benar benar cewek aneh dia tadi di cium gak mau sekarang dia sendiri yang cium keningku. Tapi lucu juga tingkah lakunya kalau seperti itu . Semakin tambah cinta aja aku sama dia dengan tingkah konyolnya yang selalu bikin ku rindu.

Ku yang sudah selesai membereskan semua pergi dari ruangan dan mencoba mencari keyla. ntah di mana dia, tadi dia pergi gitu aja gak bilang mau nunggu di mana tadi. Semoga dia gak pulang duluan sama rayan dan siska

Ku pun terus berjalan menuju tempat parkir. Tak ku dapatkan batang hidung keyla di mana. Ntah di mana sii dia sekarang tadi tiba tiba ngilang gitu aja pergi.
Ku yang berjalan menuju mobilku, terlihat sosok wanita yang duduk sendiri di pinggir mobilku seperti orang kehilangan orang tuanya. Dia bermain dengan batang kayu kecil di samping ban mobilku. Memainkan batang kayu itu seperti anak kecil yang di tinggal orang tuanya sendirian.

Dia yang tak sadar kedatanganku mencoba mendekatinya perlahan dari belakang.
Benar benar ni anak kenapa jadi aneh gini. Ku coba mendekat semakin dekat dengannya.
ku menutup matanya dengan ke dua tanganku dari belakang.
dia yang tersentak kaget pun berdiri memandangku dengan memegang ke dua tanganku. Aku pun reflek tanganku menjulur ke pinggang keyla.Tatapan mata yang begitu dekat jatung kami seakan mau beradu cepat satu sama lain. Tatapan mata ini begitu ku rindukan sama seperti pertama kali aku bertemu dengannya waktu kecil.

~○~

Back keyla

" kamu mau sampai kapan pegang aku seperti ini. Lihat orang di sekelilingmu semua manatap ke arah kita" ujarku dengan mendorng badanya untuk melepas pegangannya. Diap pun mulai melihat orang di sekeliling kita yang menatap ke arah kita berdua.

" udah ayo lebih baik kita cepat masuk ke mobil" ujar ian. Dia membukakan pintu mobil untukku.

Kita pun mulai pergi dari tempat parkir itu

" kita langsung ke rumahku aja.pasti orang tuaku sudah nunggu di rumah" ujarku

" baiklah" jawab ian

" oya liburan sekolah nanti aku mau ajak kamu ke singapure mau gak" ujar ian dengan tetap berfokus pada setir mobilnya.

"Semoga orang tua aku ngijinin.kita lihat aja nanti"Jawabku
Sesampai ku di rumah aku pun langsung turun tanpa nunggu ian membukakan pintu untukku.
"Kamu langsung pulang aja besok jemput aku berangkat sekolah. Aku tunggu kamu, bye..!!" Ujarku dengan melambaikan tangan pada ian yang berada di dalam mobil.
" baiklah, tapi kamu harus ingat jangan lupa makan dan minum obat resep dari dokter tadi. Agar lukamu cepat sembuh dan kita bisa berkencan nanti. Dan juga kamu gak boleh kemana mana hari ini harus istirahat total" ujar ian
" siap bos" jawabku .
Dia pun mulai menjalankan mobilnya.perlahan pergi dari rumahku.
" key cepat masuk orang tua kamu sudah kawatir" ujar siska yang tiba tiba datang menghampiriku.

" baiklah" jawabku. Ku mulai masuk ke dalam rumah kedua orang tuaku pun menghampiriku. Mamaku yang begitu kawatir mengecek satu per satu badanku dengan merabakan tangannya.

" kamu baik baik saja kan key gak ada yang terluka" ujar mama

"Ma aku baik baik saja hanya luka kecil di kepala " jawabku dengan santainya.

" syukurlah . Sekarang kalian berdua cepat mandi dan makan malam. Aku tunggu di ruang makan, mau aku bicarakan sesuatu hal penting untuk kamu key anak kesayangan mama" ujar mama
" baiklah ma" jawabku

aku dan siska berjalan menuju kamar dan bersiap mandi.


To Be Continue

Cinta pertama chapter 19

Chapter 19




Ian berdiri di sampingku terus menatapku semakin dekat dan dekat mengarah ke wajahku dia terus meanatapku sangat dekat hingga aku bisa merasakan setiap hembusan nafasnya Di memegangku dan mulai mendekatkan bibirnya.

" tunggu tunggu" ujarku dengan mendorong tubuhnya.
"Aku mau ke kamar mandi dulu " ujarku .
Aku gak bisa rerima ciumannya dulu sekarang. dan aku terpaksa bohong asal dia tau jatungku benar benar ingin copot kalau dia terus begitu. Aku tak sanggup nahannya.lebih baik aku meghindar dulu.

" baiklah aku antar kamu ke kamar mandi ya" ujar ian dengan membawakan infusku.
" gak usah aku bisa sendiri kok, infus ini di copot aja aku udah gak butuh lagian sekarang tiba tiba aku udah sehat" ujarku dengan menarik jarum infus yang ada di tanganku dan ku pun tersenyum lembut kepadanya.dan beranjak dari tempat tidur keras ini. Dia yang tersenyum menatapku mulai ia tarik tangan lembutku dan mendekatkan tubuhnya hingga aku bisa merasakan detak jatungnya yang begitu cepat di tubuhnya.desiran nafas yang tak beraturan. Dia memeluk pinggaku erat.sampai aku lupa mau ke kamar mandi.



Tak berapa lama pun terdengar langkah kaki orang yang mulai mendekat ke arah kamarku.

Krekkkk.... suara pintu mulai terbuka
Key!! Ujar seseorang di balik pintu itu dengan berteriak.

Ternyata kedua pasangan itu menatap ke arah kita dengan tekejut.melihat posisi kita yang berdekatan , aku yang tersadar ada seseorang langsung melepaskan pelukan tubuhnya.

" rayan!! Siska!!Kenapa kalian baru datang " ujarku seoalah tak terjadi apa apa.

" sepertinya aku ganggu kalian ya" ujar siska yang terus menatapku dan ian

" kayaknya kita harus pergi dulu deh ka" ujar rayan pada siska yang berdiri di sampingnya dengan membawa segala makanan buah buahan dan roti .

" kalian gak ganggu kok lagian kita juga gak ngap ngapain kan.kamu bawa makanan ya sini biar aku makan aku lapar banget soalnya" ujarku dengan mendekat ke arah siska yang membawa beberapa makan itu.

" baiklah lalebih baik kita duduk dulu" ujar siska yang melangkahkan kaki dan meletakkan semua di sofa di sampingnya.

Ian pun terus menatapku. Mungkin dia berfikir selalu gagal lagi saat menciumku.



Ku pun tersenyum tipis. Dia mulai berjalan mendekat ke arah kita duduk dan makan buah buahan yang di bawakan siska sama rayan.
" kamu juga harus makan ian. kalau mau tetap jaga keyla harus tetap sehat" ikar rayan dengan nada menggoda ian
" sini biar aku yang kupas buahnya " ujar ian yang merebut buah di tanganku.

" kamu gak boleh kupas buah sendiri nanti takutnya tanganmu lecet. Kalau kena pisau gimana"ujar ian.

" sok perhatian banget siii !! Ujar siska 

" oya kalian sekarang udah baikan ya, lebih baik gini terus kan jadi seneng lihat kalian berdua akur lagi " ujar rayan

" ya gara gara kalian jadi hilang kesempatan" ujar ian dengan nada bercanda pada siska dan rayan.

Ku pun cubit pinggang ian agar dia tak berkata hal yang lain lagi pada mereka.

"Haduhh..!! Sakit tau key" ujar ian

Kita berempat terus ngobrol dan bercanda sampai berjam jam. Hingga unyuk ngurus semuat administrasi ku.sekarang waktunya aku harus pulang. Gak mau nanti malah bikin orang tuaku tambah kawhatir padaku.

"Kamu mau pulang sekarang atau mau tetap nginap disini. Nanti aku teminin kamu 24 jam"ujar ian dengan menggodaku



" gak gak aku mau pulang" ujarku .ntah kenapa aku jadi kepikiran kejadian tadi . Kalau aku disini terus dia teminin aku pasti ada hal yang mau di lakuin.gak boleh!! Gak beleh!!.
Aku pun mengacak acak rambutku.menghilangkan fikiran aneh yang ada di pikiranku.dia yang mengetauinya pun mulai mendekat ke arahku membisikkan kata .

" kamu pasti lagi mikirin tadi ya, nanti kalau lagi di rumah gimana kalau di lanjut" ujar ian dengan nada bercanda padaku

Aku yang mendengar langsung menutup mulut ian agar tak kedengaran sampai telinga siska dan rayan.mereka berdua hanya tersipu melihat ku dan ian. yang terus bercandla denglan tingkah aneh.
 sekarang aku Bisa akur dan bercanda lagi seperti biasa denan ian.

" oya key tadi orang tua kamu ngabarin. Kalau mereka nanti kan pulang dari landon" ujar siska

" apa !? Mereka tau gak kalau aku ada disini" ujarku .



" aku kasih tau mereka makanya orang tua kamu cepat cepat pulang.dan sekarang aku hafus urus administrasimu dulu kalain berduaan aja" ujar siska

" gak usah biar aku yang urus administrasinya karna dia udah jadi tanggung jawabku.kalian disini aja jaga keyla baik baik. Awas jangan sampai dia lecet sedikitpun " ujar ian sambil bercanda .

" siap" ujar rayan yang duduk di samping siska dari tadi.

Ian pun mulai pergi ngurus semua pembayaran rumah sakit ku.kita bertiga tinggal di ruanganku nerusin obrolan kita yang terhenti sejenak tadi.

"Key kamu harus lupain breyen jangan pernah dekat lagi dengannya. Takutnya ian akan salah paham lagi denganmu" ujar siska 

"Tenang aja lagian kan brayen sudah di landon.kita juga gak kan bisa ketemu lagi kan. Yang harus di fikirkan adalah masalah yang serius sheila. Aku tau dia pasti sayang sama sheila sebagai saudaranya kan. Namun sheila pasti akan gunakan cara agar dia tetap bisa berduaan. Dan rayan kamu harus bantu aku buntuti setiap gerak gerik sheila. Karna sekarang dia kan tinggal di rumahmu kamu kan bisa leluasa awasi mereka" ujarku dengan nada pelan agar tak terdengar tiba tiba oleh ian.



" baiklah aku akan bantu kamu " ujar rayan


" tapi kenapa aku jadi kawatir ntar lama lama kamu juga yang jadi CLBK sama dia" ujar siska pada rayan. Dengan wajah cemberut.



To Be Continue

Cinta pertama chapter 18

Chapter 18


Sepertinya aku harus cari cara agar perhatian ian mengarah padaku.tapi mana mungkin dia melihatku disini, sepertinya dia terlalu fokus sama sheila.sebelum aku selesai berfikir cara itu pun terdengar suara klakson mobil yang begitu keras aku yangbterus melamun memikirkan caranya tak mendengar suara klakson itu.
Titt...tit...tiiiiittttttt......
ada mobil melaju dengan kecepatan tinggi di depanku aku yang tak menghindar pun akhirnya mobil itu menyrempetku.
Bruakkk... badanku terkapar di pinggir jalan.
Kenapa mataku jadi gelap. Kenapa terasa darahku mengalir. Dimana ian aku harus cari dia aku gak mau dia berduaan dengan sheila.tapi mataku kenapa mataku jadi gelap.
Aku pun mulai tak sadarkan diri, ian yang mengetahui ada keramain langsung berlari menghampiri tanpa perdulikan sheila di sampingnya.
" ian kamu kemana, kita kan mau makan " ujar sheila
"Kamu makan aja dulu akubada urusan" ujar ian yang berlari menuju kerumunan di sampingnya di berdiri

~○~
Prov ian
Sepertinya ada kecelakaan aku harus pergi lihat. Ntah kenapa aku ingin sekali melihatnya, seakan hatiku tertarik ingin menuju ke kerumunan itu. Aku pun dengan sigap berlari menuju keramaian itu.mencoba bertanya pada orang yang ada di sekitar kejadian.
"Maaf permisi ada apa ya" ujarku
"Ada cewek kesrempet mobil " ujar seorang yang berada di kejadian itu. Aku pun menerobos kerumunan itu.betapa terkejutnya melihat seseorang yang aku wanita yang ku cintai berlimangan darah dan tak sadarkan diri di depanku.
"Keyla bangun!!"ujarnya dengan penuh kawatir padaku.
"Aku mohon bangun key!!!" Tak sadar aku pun meneteskan airmata. tetesan airmata itu mengenai pipinya.ku peluk dia erat.
"Key kamu harus bertahan aku akan membawamu ke rumah sakit" ujar ku dengan mengangkat keyla menuju ke mobil.
"Minggir kalian " ujarku pada kerumunan itu.
"Ian key kenapa dia" ujar sheila
" kamu yang nyetir mobil aku sama keyla di belakang.buruan!!" Ujarku dengan penuh kawatir.
" baiklah". Ujar sheila yang langsung masuk ke dalam mobil
Terdengar dari jauh terlihat rayan dan siska yang  berlari mendekat ke arahku
"Apa yang terjadi" ujar rayan
" nanti aku beri tau sekarang kalian ikuti aku ke rumah sakit" ujar ian 
" baiklah" ujar siska dan rayan 
Kita pun pergi menuju ke rumah sakit terdekat.

~○~
Sesampai di rumah sakit.
"Suster!! Cepat tolong dia" ujar ian berjalan sambil menggendongku masuk ke dalam rumah sakit.
"Baik" ujar suster dengan membawa key masuk ke dalam ruang ICU.
" semoga kamu gak papa key" ujarku penuh dengan kekawatiran.aku terus berjalan mondar mandir depan ruang ICU berharap dokter cepat keluar dengan membawa kabar baik.
" ian gimana keadaan keyla, dia baik baik saja kan" ujar siska dengan berlari menuju ke arahku penuh kecemasan terhadap sahabatnya itu.
" ian lebih baik kita pulang kan disini ada rayan" ujar sheila
" kamu lebih baik pulang duluan.apa kamu gak lihat dia lagi berbaring di sana kamu tau gak betapa kawatirnya aku melihat dia seperti itu.Kamu lebih baik pulang sekarang" ujarku dengan nada penuh emosi pada sheila.

" dia tu cuma pura pura kamu aja yang tertipu sama dia ian lebih baik kita jalan berdua" ujar sheila memaksaku pergi
Plaakkkk..... sebuah tangan melayang tepat di pipi kiri sheila.
" jaga ya mulutmu dasar cewek murahan, kamu lihat dia begitu lemah di sana kamu kira dia pura pura" ujar siska sambil memdorongnya tepat di pintu ruang ICU.
" kamu lebih baik pergi dari sini atau aku akan suruh orang buwat usir kamu dan antar kamu pulang ke kotamu" ujarku penuh emosi 
"Rayan lebih baik kamu antar dia pulang, kamu bawa mobilku" ujarku
" gak usah aku bisa pulang sendiri" ujar sheila dengan penuh rasa marah. Dan mulai melangkahkan kakinya pergi dengan terus dia pegang pipinya yang memerah.
Tak berapa lama pun dokter keluar dari ruang ICU.
"Dok gimana ke adaanya?ujarku
"Dia baik baik saja hanya ada benturan kecil di kepala yang membuat dia tak sadarkan diri.Disini siapa yang bernama ian?" Kata dokter
"Saya dok" ujarku
" dia terus panggil nama kamu, lebih baik kamu temenin dia agar dia cepat sadar." Ujar dokter
" baik dok" ujarku yang langsung masuk ke dalam ruang ICU.

Aku pun duduk di sampingnya dan pegang erat tangan kanannya merasakan betapa dingin tangan ini. Ku bepai rambut panjangya ku cium lebut keningnya. "Kamu tau gak key Rasanya sangat menyakitkan melihatmu bebaring tak sadarkan diri disini.kamu cepat sembuh aku janji gak akan ninggalin kamu key aku akan terus berada di sisimu selalu ada buwatmu.
Soal hubunganmu dengan brayen ntah seperti apa aku tak perduli aku tetap tak bisa melupakanmu key.ku mohon cepat sadar" ujarku.
Aku pun duduk terus menggenggam tanganya dan ku letakkan kepalaku di samping di ranjangnya dengan tetap memegang tanganya.ku cium lembut terus tangannya.
"Ku mohon cepat sadar key. Izinkan ku menebus kesalahanku" ujarku sambil mencium tangannya lagi.Tanpa ku sadari keyla meneteskan air mata dengan mata masih terpejam,dia belum juga sadarkan diri.
Ku yangbterus menunggunya sadar pun tertidur lelap di sampingnya dengan posisi tetap duduk di tempatku dan masih megang erat tangan lembutnya.

~○~
Back keyla
Keesikan harinya Mulai ku buka mata perlahan ku mulai tersadar. Melihat ian yang tertidur pulas memegang erat tanganku.ku pun duduk dan melihat dari dekat mukanya yang begitu imut saat tertidur.ku coba memegang hidung mancungnya.dia yang kaget pun terbangun dari tidurnya
" kamu apa apaan sii" ujar ian yang terbangun dan menatapku kaget.
" keyla!! Kamu sudah bangun"  ujar ian yang langsung memelukku erat.
" syukurlah kamu baik baik saja.aku kawatir banget sama kamu" ujar ian yang masih memelukku erat hingga ku sulit bernafas.
" udah udah tolong lepasin aku gak bisa nafas ian" ujarku mencoba melepas pelukanya
" maaf maaf aku terlalu senang tadi key" ujar ian
Ke menoleh kanan kiri tak ada satu orang lain pun di kamar ini hanya ada ian. Ntah di mana siska kemana dia gak kesini sii.dan ku coba amati lagi kayaknya ada seseorang lagi yang aku lupa.
"Oya...!! Dimana sheila bukannya kamu sama dia" ujarku sambil pasang muka cemberut di hadapan ian.ian sepertinya menyadari aku gak terlalu suka dengan sheila.
" dia udah pergi, ntah dia pergi kemana." ujar ian dengan menatap mataku dan tersenyum kepadaku
"Kamu pasti cemburu ya aku sama sheila.muka di tekuk gitu terus" ujar ian
"Kamu kan suka sama sheila dia kan cantik" ujarku
Dia pun tersenyum di ulurkan tangan memegang dagu ku diangkatnya daguku ke atas hingga mata kita saling tertuju. Dia menatapku dan tersenyum lembut padaku mebalas pertanyaanku.
" kamu tau gak aku tu sudah punya tunangan yang paling cantik.gak ada perempuan cantik lainya selain tunanganku" ujar ian sambil mencubit ke dua pipiku
" sakit tau " ujarku.
Aku pun mulai tersenyum mendengar ucapan yang dia bilang tadi.semoga apa yang dia ucapkan tulus dari hatinya.




To Be Continue


Wednesday, June 12, 2019

Ff Perfeck Love




Chapter 1

Hari ini pertama kali aku di kota ini.kunikmati hariku dengan jalan jalan berkeliling kota sendiri. Menikmati indahnya pemandangan kota di malah hari, ku terus melangkahkan kakiku menyelusuru tiap sudut kota. Ntah gimana aku pulang nanti. Mulai ku langkahkan kaki menuju ke danau namun Mataku terhenti di sebuah taman kecil dekat danau itu. ku lihat sosok laki laki berkulit putih, dengan rambut pirangnya.dia hanya duduk terdiam merenung sendiri di tengah taman malam malam gini. Kakiku mulai mencoba menghampirinya dan ku beranikan diri duduk di sampingnya. Ntah kenapa hatiku merasa ingin mengajak dia berbicara. Apa mungkin karna aku tersentuh melihatnya. Memang sepertinya dia lagi sedih namun tak meneteskan air mata sedikitpun.
" hay, aku boleh duduk disini" ujarku dengan memandang wajahnya yang di tekuk dari tadi. Namun dia tak memberiku respon sama sekali.ku coba jongkok dan melihat mukanya dari bawah.
" hey kamu ngapain disitu"ujarnya dengan nada kaget melihatku jongkok menatap mukanya yang menunduk dari bawah.
Ku pun langsung berdiri, " tadi kamu di tanyain diem, lagi patah hati ya" ujarku dengan mencoba menggodanya agar dia bisa tersenyum
" bukan urusanmu" ujarnya dengan berjalan melangkah pergi ninggalin ku sendiri.
"Ee makanya kamu di sakitin sama cewekmu, kamu aja orangnya bpagu sii" ujarku dengan nada teriak padanya yang mulai jalan menjauh.dia pun terhenti dari langkahnya, menengok ke belakang dan mulai berjalan mendekatiku. Aku yang takut mengira dia marah berjalan mundur perlahan namun dia tetap berjalan terus mendekatiku. Aku yang ketakutan melihat mukanya yang begitu menyimpan amarah takut akan meledak dengan kata kataku tadi.
Dia terus berjalan mendekat dan mendekat hingga ku terpeleset dia menggapai tanganku dengan sigapnya dan menarikku hingga badanku tepat di dadanya. Kenapa Hatiku berdetak tak seperti biasa gimana ni aku takut dua bisa ngrasaiin.ku pun mendorong badanya dengan rasa malu ku tundukkan kepaalaku.
"Terima kasih" ku pun langsung melangkahkan kakiku pergi. Dia pun hanya tersenyum tipis melihatku berjalan menjauh.


~○~
Ku yang kelelahan berjalan keliling. Menidurkan badan mungil ini di tempat tidur kesayanganku.
Hari ini ntah apa yang terjadi kenapa aku bertemu cowok seperti itu sii, udah blagu lagi.
Dan tadi kenapa jatungku seakan mau rontok di buatnya.
" maaf non yeji tuan manggil anda" ujar pelayan
" ngapain malam malam gini papa panggil aku?Baiklah bentar lagi aku turun"  ujarku yang masih malas untuk bangun dari tempat tidur.
 ☆ ya namaku yeji aku pindah ke kota ini karana aku mau ikut orang tua ku. Dulunya aku selalu ikut omma ku di china. jadi aku baru pertama kali datang ke korea. Dari kecil aku hidup sama omma orang tua ku selalu jenguk aku ketika aku di china. orang tua aku nitipin aku ke omma karna biar aku dapat kasih sayang keluarga. Karna orang tuaku yang selalu sibuk dengan pekerjaannya tak bis mengurus aku,dan sekarang ku sudah mulai tumbuh dewasa papa mamaku ngajak aku tinggal sama mereka ya meski orang tua selalu sibuk.

~○~
"Ada apa pa manggil aku malam malam gini"
"Besok kamu mulai sekolah di sini papa sudah siapin semua perlengkapan kamu" ujarnya
"Tapi pa aku udah kelas tiga kenapa aku gak ngalnjutin sekolah dulu di china sampai lulus baru pindah" ujarku
" papa sudah ngurus semua surat pindah kamu, jadi mulai besok kamu mulai bersekolah.sekarang kamu tidur dan besok jangan sampai telat hafi pertama kamu sekolah" ujarnya
"Baik pa" dengan nada terpaksa dan berjalan kembali menuju ke kamar.


Kring..kring...
"Berisikkk...........!!!ku pukul jam alaramku dengan tangan hingga terjatuh ke lantai .
Prakk...
Ku pun tersadar bangun dari tempat tidur.
" wah aku telat, muali ku ambil handuk dan belari menuju kamar mandi".

~○~
Ku pun turun menuju ruang makan.
" mama gak bangunin aku si tadi, dan kenapa semua pelayan tidak ada yang bangunin aku" ujarku
" mama memang suruh mereka agar tidak bangunin kamu, sekarang kamu harus mandiri bangun pagi sendiri dan nyiapain semua perlatan sekolah sendiri" ujar mama dengan tersenyum melihatku yang masih belum siap memakai sepatu.
" udah ayo berangkat, hari pertama sekolah papa yang anterin kamu" ujar papa
" ya pa aku belum makan" ujarku
"Udah buruan kamu sudah telat" ujar papa yang terus berjalan keluar menuju ke mobil. Aku pun belari mengikutinya.

"Kamu turun sudah samapai ini sekolah baru kamu, kamu harus ke ruang kepala sekolah dulu nanti" ujar papa
" baik" aku pun turun dari mobil dengan perasaan lesu .
Sekarang aku harus ke ruang kepala sekolah, di mana ya ruangannya.
Ku terus berjalan melihat lihat sekeliling sekolahan ini ternyata bagus juga.
Brukk..
Ku pun terjatu di lantai.
"Kamu gak papa kan" ujarnya dengan duduk menatapku
" gak papa gimana sakit ni kakiku" ujarku
" baiklah ayo naik ke punggungku aku bawa kamu ke uks" ujarnya
" gak usah aku bisa jalan sendiri" ujarku dengan mencoba berdiri namun tak bisa menahan sakit kakiku.
" mau coba jalan terus, mau trima tawaranku gak" ujarnya
" baiklah" aku pun menerima tawarannya. Dia menggedongku samapi di uks.betapa lembutnya dia mengobati kakiku.

" boleh tanya ruang kepala sekolah dimana" ujarku
" apa kamu baru pindah ke sini,nanti aku antar kamu ke ruang kepala sekolah " ujarnya
"Okke,kenalin namaku yeji" ujarku dengan mengulurkan tanganku. Dia pun tersenyum dan membalas uluran tanganku.
" namaku hyujin" ujarnya dengan nada lembut padaku.
" karna kamu anak baru disini, kalau ada apa apa kamu bisa cerita ke aku ya"
Kita pun terus ngobrol dengan santainya.



To Be Continue



Tuesday, June 11, 2019

Bertemu Cinta Di Dunia lain chapter 2

Chapter 2

Kita pun mulai masuk ke ruang penelitian.
"Sil kamu menemukan sesuatu belum" kataku
"Ki ini bukanya chip kan,untuk apa chip ini"sisil
" coba ku lihat"ujarku dengan mendekat ke arah sisil dan mengambil chip itu. Setelah ku lihat lihat dengan detail . Dan mencoba melihat sekelilingku semoga ada yang bisa di temuin.mata ku pun terfokus dengan komputer di kiri ku.

"Sil sini kita coba chip ini di komputer itu pasti ada petunjuk" ujarku
Kita pun mulai berjalan mendekat ke komputer itu mulai ku otak atik komputer canggih di depanku ini.
Ternyata komputer iti di kode. Dengan bekerja keras otakku untuk berfikir mencari apa kode itu.
Pasti kode ini hari pernikahan orang tuaku.ku coba masukan kode dan ternyata berhasil.mulai ku lihat dan ku baca satu per satu isi dalam chip itu.
"Kayaknya akan makan waktu lama kalu kita terus baca,sil kamu bawa chip kita kan " ujarku
"Iya aku bawa" ujar sisil dengan menyodorkan chip yang ada di sakunya. Ku pun mengambil chipnya dan mulai menyalin semua data yang ada di komputer dengan segera mungkin.
"Sial butuh waktu 15 menit lagi tuk nyalin semua datanya" ujarku
"Kita tunggu aja dulu, semoga gak ada yang datang kemari" ujar sisil
"Sil!! Kii !! Ada ahli penelitian dan papa kamu ki datang mendekat " ujar nike yang berbicara dari luar
" kamu cegah dulu gimana ntah gimana caramu kita butuh waktu 10 menit lagi untuk nyalin data semua"ujarku
"Baiklah ku coba" ujar nike
Kita berdua terus melotot di depan komputer itu berharap cepat selesai dalam waktu singkat tuk nyalin semua.
"Aku berharap nike berhasil bujuk papaku agar dia gak masuk kesini" ujarku

~○~
Nike


Haduh harus pikirkan cara ni agar mereka tak masuk. Mereka pun mulai berjalan mendekat ke arah pintu. Mulai terpikirkan ide olehku, ku lemparkan buku novel yang aku pegang ke atas atap.
" om..om .. bisa minta tolong bentar kan "ujarku
"Ada apa ke" ujar papa kiki
" om buku aku tadi di lempar ke atas atap sama sisil dan kiki terus mereka kabur ke kantin" ujarku
"Ya udah om bantu, kamu maafin anak om ya udah jail sama kamu, benar benar tu anak " ujar papa kiki
"Apa perlu aku ambilkan sesuatu om" tanyaku
" gak usah, biar ahli penelitian ini yang akan ambilkan suatu robot yang kita buat untuk ngambil bukumu" ujarnya
Ku lihat sisil dan kiki mengintip di bilik pintu dengan kasih kode ke aku.mereka pun akhirnya keluar juga.
" udah om gak usah di ambil deh, tu sisil sama kiki udah kesini biar mereka yang ngambil"ujarku


Back kiki
Aku pun keluar dari ruang penelitian dengan berjalan pelan pelan, ayahku yang tepat didepanku akan marah jika sampai ketahuan.
Ku dan sisil berpura pura berlari menuju ke tempat nike. Seakan kita habis dari kantin seperti kata nike tadi.
" halo pa" ujarku
" kiki kamu harus ambil buku nike, karna kamu yang lempar bukunya jadi kalian ber 2 harus ambil tanpa menggunakan alat apapun" ujar papaku
"Iya pa kan ada robot ngapain susah susah ngambil naik ke atas" ujarku
"Papa gak mau tau kamu harus ambil, papa akan masuk ke ruang penelitian dulu" ujarnya
" baiklah aku ambil" ujarku
Papa aku pun segera masuk ke ruang penelitiannya. Aku segera pergi dari sana dan menuju ruangan penelitain kami kusus bertiga di suatu tempat.
Kembali ku ambil sepedah dan mulai ku ayunkan perlahan dan bernyanyi di iringi alunan angin yang berderai mengibaskan setiap helai rambutku.suasana sore ini begitu indah dengan nuansa sunset.
"Ki kita harus cepat selesaikan program" ujar sisil
" baiklah, kita sudah sampai sekarang kalian berdua cepat masuk ke dalam dan lihat dalam chip ini"ujarku

"Baiklah, tapi kamu mau kemana"ujar nike
"Mau cari makan sama minuman dulu" ujarku
" baiklah" ujar mereka
Mereka pun segera masuk dan mulai menyelesaikan program. Aku percaya mereka bisa karna kita bertiga memang terlahir dengan iq 200 dengan berbagai penelitian orang tua kita.
Ku pun pergi mebeli beberapa makanan dan minuman serta alat yang bisa membantu mereka nanti.ku taruh belanjaanku di ranjang dan mulai ku ayunkan lagi sepedah kesayanganku.
Betapa terkejutnya aku sesampai disana program sudah di buka tapi kenapa mereka lupa nutup pintunya sii.
Aku pun mulai masuk dan tutup pintu rapat rapat. Ku lihat di sekeliling ruangan tak nampak batang hidung mereka. Mereka berdua dimana ya ,kenapa pada ngilang tapi kenapa mereka tak nutup programnya si.
Biarin aja deh aku coba lihat sendiri dulu gimana .mulai ku otak atik program dari komputerku. Dan mulai aku tekan tombol ok.
Wussss...... ntah apa yang terjadi kenapa jadi begini.
Aaa...aaaaaaaaaaa..... aku pun berputar putar seperti di lorong waktu .sebenarnya ini program apa dan aku mau di bawa kemana sama program ini. Dan apa mungkin sisil dan nike juga masuk ke dalam program ini.
Aaaaaa.....aaaaa .... brukk...
"Haduh sakit banget, kenapa aku harus jatuh di tempat keras gini sii jadi sakit semua badanku".ujarku
Ini di mana ya kenapa beda banget di dunia mana ini.dan ini rumah siapa kenapa aku bisa masuk ke rumah seseorang.ku langkahkan kakiku pelan dengan melihat sekitadr rumah ini. Namun ntah dari mana datangnya ada yang manggil aku.
"Non, ngapain jalsn seperti itu".ujarnya
Kelihatanya dia seperti pemilik rumah ini tapi kenapa panggil aku non namaku kan bukan non.ini sebenarnya di mana sii aku. Papa!!mama!!kenapa kalian ciptakan program seperti ini sii.
"Kamu siapa, dan kamu dengar ya namaku bukan non aku kiki"ujarku
"Non ini bibi pembantu disini masak non lupa sii, coba ku periksa deh kayaknya non lagi amnesia ya"ujar pembantu itu
"Apa lagi tu amnesia dan pembantu itu apa"ujarku
" amnesia tu lupa ingatan non, kalu pembantu ya tukan bersih bersih rumah masak dan lain lain dan biyasanya di suruh suru"
Ujarnya

Hem kalau di duniaku yang di suruh suruh robot dan kenapa disini amnusia sebenarnya ini di mana.
"Oya sekarang di tahun berapa" ujarku
"Sekarang kan tahun 2019 non" ujar pembantu itu
"Apa 2019??"
Jadi aku sisil dan nike berada di tahun 2019 haduh gimana ni. Aku harus segera bertemu dengan sisil dan nike
" oya kamu tau sisil dan nike dimana"ujarku
" sisil nike itu siapa non"
Mapus aku dia gak tau lagi nike sisil siapa, mereka turun di mana ya. Gimana ni apa kita bisa ketemu nanti. Pikir ntar aja yang penting aku nikmatin di tahun ini. Mungkin disini beda kayak di tahun 3015.




Nam Dohyun Contestant "Produce X 101" Menikmati makanan di Jalanan Sendiri

Menghasilkan "Giant Baby" Produce X 101 Nam Dohyun Melihat Menikmati Makanan Jalanan Sendiri

Dia tidak bisa menahan godaan dari ddeokbokki yang lezat!
Trainee MBK Entertainment dan  kontestan Produce X 101  Nam Dohyun baru-baru ini terlihat oleh penggemar yang menikmati makanan jalanan.
Pada 11 Juni, seorang penggemar berbagi foto Nam Dohyun mengambil beberapa ddeokbokki (kue beras pedas) di sebuah warung makanan di lingkungannya.
namdohyun1
Nam Dohyun mengenakan pakaian latihan yang nyaman dengan sepatu kets dan sepertinya menikmati camilannya.
namdohyun4
Tampaknya dia tidak bisa menahan godaan kue beras yang lezat dalam perjalanan untuk berlatih.
namdohyun3
Dengan tinggi 180cm, Nam Dohyun sering disebut "Bayi Raksasa" karena meskipun tinggi badannya, ia lahir pada tahun 2004 dan masih baru di tahun ke-3 sekolah menengahnya.
namdohyun2
Sementara itu,ternyata Nam Dohyun saat ini berada di posisi peringkat ke-7 pada Di trainee Produce X 101 dan terus mempertahankan peringkatnya di Top 10 selama 4 minggu berturut-turut.
namdohyun5



#Producex101 #namdohyun #Beritakpop #kpop

NOVEL ROMANTIS